Berapa lama ASI dapat disimpan?
Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat karena ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja.
Jumat, 06 Maret 2009
MENJAGA KUALITAS ASI PERAH
Supaya ASI perah tetap terjaga kualitasnya, ibu harus tahu cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah yang benar.
"CARA MEMERAH"
Untuk menyimpan cadangan ASI, ibu sebaiknya mengetahui cara memerah ASI yang benar. Karena dengan cara yang tepat, jumlah ASI yang diperah bisa banyak dan kesterilannya tetap bisa terjaga.
Berikut ini adalah cara memerah ASI yang baik:
Persiapan:
1. Siapkan cangkir/botol atau gelas yang bermulut lebar.
2. Cucilah dengan sabun dan air bersih.
3. Bilaslah dengan air hangat.
Memerah ASI:
* Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
* Duduklah dengan nyaman dan santai.
* Perah sedikit ASI dan oleskan ASI ke puting susu dan sekitarnya sebelum memerah.
* Letakkan wadah untuk menampung ASI yang telah disiapkan di depan puting.
* Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di posisi pukul 06.00, serta ibu jari di posisi pukul 12.00 pada aerola. Pastikan ASI yang keluar dari payudara tak menetes di jari telunjuk.
* Bisa juga menekan pada sisi lain, ibu jari pada posisi pukul 09.00 dan jari telunjuk serta jari tengah pada posisi pukul 03.00.
* Kedua posisi yang berbeda perlu dilakukan untuk memastikan bahwa ASI terperah dari semua segmen.
* Tekan ketiga jari ke arah dada tanpa bergeser kemudian lepaskan.
* Tekan-lepaskan-tekan-lepaskan. Ulangi gerakan ini berkali-kali sampai payudara terasa kosong.
* Jangan menggosok-gosok atau menekan payudara dengan jari. Tindakan ini akan membuat payudara memar dan teriritasi.
* Perahlah satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit sampai ASI menetes perlahan. Kemudian perah pada sisi lain dan ulangi gerakan ini di kedua payudara. Boleh berganti tangan bila ibu merasa lelah.
* Lakukan ini untuk kedua payudara selama 20-30 menit. Memerah ASI tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun sakit bila dilakukan dengan teknik yang tepat. Kadang kala ASI tidak segera keluar. Namun, tidak usah khawatir. Setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakan memerah yang dilakukan sudah benar.
* Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.
Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik, patokan waktu dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.
SUPAYA ASI PERAH MAKSIMAL
Supaya hasil perahan bisa maksimal, ibu perlu juga mengetahui bagaimana tip memerah ASI. Untuk memerah dirumah:
* Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu diharapkan untuk memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini lebih baik dilakukan pagi hari sebelum berangkat dan sebelumnya tetap menyusui di satu payudara.
* Setelah tiba di rumah, ibu menyusui dengan satu payudara dan payudara satunya diperah. Lakukan kegiatan ini tiap 2 jam sampai sebelum tidur malam.
* Untuk menjaga pasokan ASI, perahlah ASI pukul 01.00 atau pukul 02.00 dinihari. Bila bayi bangun dan ingin menyusu, susuilah bayi terlebih dahulu pada satu payudara.
* Saat ibu berada di tempat kerja, jangan lupa untuk tetap memerah ASI.
Berikut ini tipnya:
** Perah ASI tiap 3 jam sekali. Asal tahu saja, suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari "kebocoran" yang dapat menembus pakaian ibu. Cara memerah, lakukan hal yang sama seperti telah disampaikan di atas.
** Siapkan tempat ASI atau botol susu yang sudah dibilas dengan air hangat jika ibu akan memerah dengan tangan.
** Siapkan termos es dan esnya.
** Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
** Beritahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
** Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah.
** Bawalah walkman, dengarkan musik atau bawalah foto si kecil untuk dipandangi saat memerah ASI.
** Cari posisi duduk yang nyaman.
** Perahlah satu payudara 3-5 menit sampai ASI menetes, kemudian perah di sisi lainnya, ulangi gerakan ini pada kedua payudara. Dapat juga berganti tangan bila ibu merasa lelah dengan satu tangan.
** Waktu yang dibutuhkan untuk memerah yang adekuat adalah antara 20-30 menit.
MEMERAH DENGAN ALAT
Jika merasa kurang sreg memerah dengan tangan, ibu bisa membeli alat bantu perah yang ada di pasaran. Ada yang manual dan ada yang elekrik.
Berikut hal-hal yang mesti ibu perhatikan sebelum membeli alat perah yang cocok.Pompa dengan karet penyedotTidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba.
Asal tahu saja, pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.Pompa elektrik dan bentuk pistonPompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston, memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.Cara memerah dengan menggunakan pompa ASI, cukup mudah. Letakkan ujung pompa yang berbentuk terompet di payudara ibu, tepatnya puting dan aerola masuk ke dalam corong pompa. Setelah itu aktifkan alat. Bisa juga ikuti petunjuk yang tertera di kemasan.Jangan khawatir kalau ibu karena satu dan lain hal tidak bisa menyediakan pompa untuk memerah ASI.
Latihlah memerah ASI dengan tangan sedini mungkin sebelum ibu kembali beraktivitas. Karena memerah dengan tangan akan mengurangi kemungkinan terasa nyeri pada puting. Bila dilakukan dengan teknik memerah yang tepat hasilnya akan memberikan ASI perah yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan bayi.
MEMBERIKAN ASI PERAH
Sebelum diberikan kepada bayi, ASI perahan sebaiknya dihangatkan lebih dulu. Tak perlu dipanaskan di atas api karena zat-zat yang terkandung di dalamnya justru akan mati. Jadi, sebatas "dipanaskan" dengan cara merendam gelas/cangkir tempat menyimpan ASI di dalam mangkuk yang telah di isi air hamgat.Berikan ASI perah dengan cangkir, tidak diberikan dengan dot. Bila bayi terbiasa mengisap dot akan timbul kesulitan menyusu pada payudara ibu. Setelah terbiasa dengan dot, bayi hanya akan mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot. Padahal cara menyusu yang benar adalah hampir seluruh aerola ibu masuk ke mulut bayi. Alhasil, biasanya ASI yang keluar sedikit, di sisi lain puting ibu malah lecet. Jadi, jalan terbaiknya adalah memberikan ASI perah dengan cangkir dan jangan pernah kenalkan bayi dengan dot.
MENYIMPAN ASI PERAH YANG BENAR
* Simpanlah ASI perah dalam botol atau gelas yang bersih dan telah dibilas dengan air hangat terlebih dahulu, lalu tutup rapt-rapat.
* Sebaiknya cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada media tempat menyimpan ASI perah.
* Perlu diingat ASI yangberada di suhu ruangan hanya dapat bertahan sekitar 6 jam. ASI yang disimpan dalam termos diisi es batu dapat bertahan selama 24 jam. Di lemari es (tempat buah) dapat tahan 2x24 jam. ASI perah yang disimpan di lemari es (kulkas tempat khusus untuk menyimpan ASI) dapat bertahan 2 minggu (usahakan tempatnya terpisah dari bahan makanan lain) dan jarang di buka-tutup. ASI bisa tahan sampai 3 bulan jika disimpan di freezer.
* Meski bisa disimpan lama, ASI dianjurkan segera dikonsumsi dalam waktu 2 hari atau 48 jam saja. Jika disimpan di lemari es selama 2 minggu kemungkinan ada zat antibodi yang mati akibat udara dingin. Makin lama disimpan tentunya makin banyak zat yang mati.
narasumber: nakita
"CARA MEMERAH"
Untuk menyimpan cadangan ASI, ibu sebaiknya mengetahui cara memerah ASI yang benar. Karena dengan cara yang tepat, jumlah ASI yang diperah bisa banyak dan kesterilannya tetap bisa terjaga.
Berikut ini adalah cara memerah ASI yang baik:
Persiapan:
1. Siapkan cangkir/botol atau gelas yang bermulut lebar.
2. Cucilah dengan sabun dan air bersih.
3. Bilaslah dengan air hangat.
Memerah ASI:
* Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
* Duduklah dengan nyaman dan santai.
* Perah sedikit ASI dan oleskan ASI ke puting susu dan sekitarnya sebelum memerah.
* Letakkan wadah untuk menampung ASI yang telah disiapkan di depan puting.
* Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di posisi pukul 06.00, serta ibu jari di posisi pukul 12.00 pada aerola. Pastikan ASI yang keluar dari payudara tak menetes di jari telunjuk.
* Bisa juga menekan pada sisi lain, ibu jari pada posisi pukul 09.00 dan jari telunjuk serta jari tengah pada posisi pukul 03.00.
* Kedua posisi yang berbeda perlu dilakukan untuk memastikan bahwa ASI terperah dari semua segmen.
* Tekan ketiga jari ke arah dada tanpa bergeser kemudian lepaskan.
* Tekan-lepaskan-tekan-lepaskan. Ulangi gerakan ini berkali-kali sampai payudara terasa kosong.
* Jangan menggosok-gosok atau menekan payudara dengan jari. Tindakan ini akan membuat payudara memar dan teriritasi.
* Perahlah satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit sampai ASI menetes perlahan. Kemudian perah pada sisi lain dan ulangi gerakan ini di kedua payudara. Boleh berganti tangan bila ibu merasa lelah.
* Lakukan ini untuk kedua payudara selama 20-30 menit. Memerah ASI tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun sakit bila dilakukan dengan teknik yang tepat. Kadang kala ASI tidak segera keluar. Namun, tidak usah khawatir. Setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakan memerah yang dilakukan sudah benar.
* Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.
Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik, patokan waktu dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.
SUPAYA ASI PERAH MAKSIMAL
Supaya hasil perahan bisa maksimal, ibu perlu juga mengetahui bagaimana tip memerah ASI. Untuk memerah dirumah:
* Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu diharapkan untuk memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini lebih baik dilakukan pagi hari sebelum berangkat dan sebelumnya tetap menyusui di satu payudara.
* Setelah tiba di rumah, ibu menyusui dengan satu payudara dan payudara satunya diperah. Lakukan kegiatan ini tiap 2 jam sampai sebelum tidur malam.
* Untuk menjaga pasokan ASI, perahlah ASI pukul 01.00 atau pukul 02.00 dinihari. Bila bayi bangun dan ingin menyusu, susuilah bayi terlebih dahulu pada satu payudara.
* Saat ibu berada di tempat kerja, jangan lupa untuk tetap memerah ASI.
Berikut ini tipnya:
** Perah ASI tiap 3 jam sekali. Asal tahu saja, suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari "kebocoran" yang dapat menembus pakaian ibu. Cara memerah, lakukan hal yang sama seperti telah disampaikan di atas.
** Siapkan tempat ASI atau botol susu yang sudah dibilas dengan air hangat jika ibu akan memerah dengan tangan.
** Siapkan termos es dan esnya.
** Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
** Beritahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
** Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah.
** Bawalah walkman, dengarkan musik atau bawalah foto si kecil untuk dipandangi saat memerah ASI.
** Cari posisi duduk yang nyaman.
** Perahlah satu payudara 3-5 menit sampai ASI menetes, kemudian perah di sisi lainnya, ulangi gerakan ini pada kedua payudara. Dapat juga berganti tangan bila ibu merasa lelah dengan satu tangan.
** Waktu yang dibutuhkan untuk memerah yang adekuat adalah antara 20-30 menit.
MEMERAH DENGAN ALAT
Jika merasa kurang sreg memerah dengan tangan, ibu bisa membeli alat bantu perah yang ada di pasaran. Ada yang manual dan ada yang elekrik.
Berikut hal-hal yang mesti ibu perhatikan sebelum membeli alat perah yang cocok.Pompa dengan karet penyedotTidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba.
Asal tahu saja, pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.Pompa elektrik dan bentuk pistonPompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston, memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.Cara memerah dengan menggunakan pompa ASI, cukup mudah. Letakkan ujung pompa yang berbentuk terompet di payudara ibu, tepatnya puting dan aerola masuk ke dalam corong pompa. Setelah itu aktifkan alat. Bisa juga ikuti petunjuk yang tertera di kemasan.Jangan khawatir kalau ibu karena satu dan lain hal tidak bisa menyediakan pompa untuk memerah ASI.
Latihlah memerah ASI dengan tangan sedini mungkin sebelum ibu kembali beraktivitas. Karena memerah dengan tangan akan mengurangi kemungkinan terasa nyeri pada puting. Bila dilakukan dengan teknik memerah yang tepat hasilnya akan memberikan ASI perah yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan bayi.
MEMBERIKAN ASI PERAH
Sebelum diberikan kepada bayi, ASI perahan sebaiknya dihangatkan lebih dulu. Tak perlu dipanaskan di atas api karena zat-zat yang terkandung di dalamnya justru akan mati. Jadi, sebatas "dipanaskan" dengan cara merendam gelas/cangkir tempat menyimpan ASI di dalam mangkuk yang telah di isi air hamgat.Berikan ASI perah dengan cangkir, tidak diberikan dengan dot. Bila bayi terbiasa mengisap dot akan timbul kesulitan menyusu pada payudara ibu. Setelah terbiasa dengan dot, bayi hanya akan mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot. Padahal cara menyusu yang benar adalah hampir seluruh aerola ibu masuk ke mulut bayi. Alhasil, biasanya ASI yang keluar sedikit, di sisi lain puting ibu malah lecet. Jadi, jalan terbaiknya adalah memberikan ASI perah dengan cangkir dan jangan pernah kenalkan bayi dengan dot.
MENYIMPAN ASI PERAH YANG BENAR
* Simpanlah ASI perah dalam botol atau gelas yang bersih dan telah dibilas dengan air hangat terlebih dahulu, lalu tutup rapt-rapat.
* Sebaiknya cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada media tempat menyimpan ASI perah.
* Perlu diingat ASI yangberada di suhu ruangan hanya dapat bertahan sekitar 6 jam. ASI yang disimpan dalam termos diisi es batu dapat bertahan selama 24 jam. Di lemari es (tempat buah) dapat tahan 2x24 jam. ASI perah yang disimpan di lemari es (kulkas tempat khusus untuk menyimpan ASI) dapat bertahan 2 minggu (usahakan tempatnya terpisah dari bahan makanan lain) dan jarang di buka-tutup. ASI bisa tahan sampai 3 bulan jika disimpan di freezer.
* Meski bisa disimpan lama, ASI dianjurkan segera dikonsumsi dalam waktu 2 hari atau 48 jam saja. Jika disimpan di lemari es selama 2 minggu kemungkinan ada zat antibodi yang mati akibat udara dingin. Makin lama disimpan tentunya makin banyak zat yang mati.
narasumber: nakita
Panduan Menyimpan ASI
ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik.
Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:
Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)
Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)
Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa
Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.
Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.
Panduan Menyimpan ASIMenyimpan sekitar 60 - 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan:
Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya
Tempat untuk menyimpan ASIASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:
Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.
Kalau bunda memakai botol bekas UC-1000 (tidak bermaksud promosi).
Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.
Bagiamana cara menghangatkan ASI?
Rendam atau aliri botol dengan air panas.
ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.
Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.
ASI beku yang telah dicairkan
Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.
Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.
Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League
Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:
Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)
Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)
Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa
Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.
Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.
Panduan Menyimpan ASIMenyimpan sekitar 60 - 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.
ASI bisa disimpan:
Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya
Tempat untuk menyimpan ASIASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:
Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.
Kalau bunda memakai botol bekas UC-1000 (tidak bermaksud promosi).
Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.
Bagiamana cara menghangatkan ASI?
Rendam atau aliri botol dengan air panas.
ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.
Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.
ASI beku yang telah dicairkan
Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.
Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.
Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League
Langganan:
Postingan (Atom)