Jumat, 06 Maret 2009

MENJAGA KUALITAS ASI PERAH

Supaya ASI perah tetap terjaga kualitasnya, ibu harus tahu cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah yang benar.

"CARA MEMERAH"
Untuk menyimpan cadangan ASI, ibu sebaiknya mengetahui cara memerah ASI yang benar. Karena dengan cara yang tepat, jumlah ASI yang diperah bisa banyak dan kesterilannya tetap bisa terjaga.
Berikut ini adalah cara memerah ASI yang baik:
Persiapan:
1. Siapkan cangkir/botol atau gelas yang bermulut lebar.
2. Cucilah dengan sabun dan air bersih.
3. Bilaslah dengan air hangat.

Memerah ASI:
* Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
* Duduklah dengan nyaman dan santai.
* Perah sedikit ASI dan oleskan ASI ke puting susu dan sekitarnya sebelum memerah.
* Letakkan wadah untuk menampung ASI yang telah disiapkan di depan puting.
* Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di posisi pukul 06.00, serta ibu jari di posisi pukul 12.00 pada aerola. Pastikan ASI yang keluar dari payudara tak menetes di jari telunjuk.
* Bisa juga menekan pada sisi lain, ibu jari pada posisi pukul 09.00 dan jari telunjuk serta jari tengah pada posisi pukul 03.00.
* Kedua posisi yang berbeda perlu dilakukan untuk memastikan bahwa ASI terperah dari semua segmen.
* Tekan ketiga jari ke arah dada tanpa bergeser kemudian lepaskan.
* Tekan-lepaskan-tekan-lepaskan. Ulangi gerakan ini berkali-kali sampai payudara terasa kosong.
* Jangan menggosok-gosok atau menekan payudara dengan jari. Tindakan ini akan membuat payudara memar dan teriritasi.
* Perahlah satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit sampai ASI menetes perlahan. Kemudian perah pada sisi lain dan ulangi gerakan ini di kedua payudara. Boleh berganti tangan bila ibu merasa lelah.
* Lakukan ini untuk kedua payudara selama 20-30 menit. Memerah ASI tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun sakit bila dilakukan dengan teknik yang tepat. Kadang kala ASI tidak segera keluar. Namun, tidak usah khawatir. Setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakan memerah yang dilakukan sudah benar.
* Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.

Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik, patokan waktu dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.

SUPAYA ASI PERAH MAKSIMAL
Supaya hasil perahan bisa maksimal, ibu perlu juga mengetahui bagaimana tip memerah ASI. Untuk memerah dirumah:
* Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu diharapkan untuk memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini lebih baik dilakukan pagi hari sebelum berangkat dan sebelumnya tetap menyusui di satu payudara.
* Setelah tiba di rumah, ibu menyusui dengan satu payudara dan payudara satunya diperah. Lakukan kegiatan ini tiap 2 jam sampai sebelum tidur malam.
* Untuk menjaga pasokan ASI, perahlah ASI pukul 01.00 atau pukul 02.00 dinihari. Bila bayi bangun dan ingin menyusu, susuilah bayi terlebih dahulu pada satu payudara.
* Saat ibu berada di tempat kerja, jangan lupa untuk tetap memerah ASI.

Berikut ini tipnya:
** Perah ASI tiap 3 jam sekali. Asal tahu saja, suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari "kebocoran" yang dapat menembus pakaian ibu. Cara memerah, lakukan hal yang sama seperti telah disampaikan di atas.
** Siapkan tempat ASI atau botol susu yang sudah dibilas dengan air hangat jika ibu akan memerah dengan tangan.
** Siapkan termos es dan esnya.
** Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
** Beritahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
** Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah.
** Bawalah walkman, dengarkan musik atau bawalah foto si kecil untuk dipandangi saat memerah ASI.
** Cari posisi duduk yang nyaman.
** Perahlah satu payudara 3-5 menit sampai ASI menetes, kemudian perah di sisi lainnya, ulangi gerakan ini pada kedua payudara. Dapat juga berganti tangan bila ibu merasa lelah dengan satu tangan.
** Waktu yang dibutuhkan untuk memerah yang adekuat adalah antara 20-30 menit.

MEMERAH DENGAN ALAT
Jika merasa kurang sreg memerah dengan tangan, ibu bisa membeli alat bantu perah yang ada di pasaran. Ada yang manual dan ada yang elekrik.
Berikut hal-hal yang mesti ibu perhatikan sebelum membeli alat perah yang cocok.Pompa dengan karet penyedotTidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba.

Asal tahu saja, pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.Pompa elektrik dan bentuk pistonPompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston, memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.Cara memerah dengan menggunakan pompa ASI, cukup mudah. Letakkan ujung pompa yang berbentuk terompet di payudara ibu, tepatnya puting dan aerola masuk ke dalam corong pompa. Setelah itu aktifkan alat. Bisa juga ikuti petunjuk yang tertera di kemasan.Jangan khawatir kalau ibu karena satu dan lain hal tidak bisa menyediakan pompa untuk memerah ASI.

Latihlah memerah ASI dengan tangan sedini mungkin sebelum ibu kembali beraktivitas. Karena memerah dengan tangan akan mengurangi kemungkinan terasa nyeri pada puting. Bila dilakukan dengan teknik memerah yang tepat hasilnya akan memberikan ASI perah yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan bayi.

MEMBERIKAN ASI PERAH
Sebelum diberikan kepada bayi, ASI perahan sebaiknya dihangatkan lebih dulu. Tak perlu dipanaskan di atas api karena zat-zat yang terkandung di dalamnya justru akan mati. Jadi, sebatas "dipanaskan" dengan cara merendam gelas/cangkir tempat menyimpan ASI di dalam mangkuk yang telah di isi air hamgat.Berikan ASI perah dengan cangkir, tidak diberikan dengan dot. Bila bayi terbiasa mengisap dot akan timbul kesulitan menyusu pada payudara ibu. Setelah terbiasa dengan dot, bayi hanya akan mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot. Padahal cara menyusu yang benar adalah hampir seluruh aerola ibu masuk ke mulut bayi. Alhasil, biasanya ASI yang keluar sedikit, di sisi lain puting ibu malah lecet. Jadi, jalan terbaiknya adalah memberikan ASI perah dengan cangkir dan jangan pernah kenalkan bayi dengan dot.

MENYIMPAN ASI PERAH YANG BENAR
* Simpanlah ASI perah dalam botol atau gelas yang bersih dan telah dibilas dengan air hangat terlebih dahulu, lalu tutup rapt-rapat.
* Sebaiknya cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada media tempat menyimpan ASI perah.
* Perlu diingat ASI yangberada di suhu ruangan hanya dapat bertahan sekitar 6 jam. ASI yang disimpan dalam termos diisi es batu dapat bertahan selama 24 jam. Di lemari es (tempat buah) dapat tahan 2x24 jam. ASI perah yang disimpan di lemari es (kulkas tempat khusus untuk menyimpan ASI) dapat bertahan 2 minggu (usahakan tempatnya terpisah dari bahan makanan lain) dan jarang di buka-tutup. ASI bisa tahan sampai 3 bulan jika disimpan di freezer.
* Meski bisa disimpan lama, ASI dianjurkan segera dikonsumsi dalam waktu 2 hari atau 48 jam saja. Jika disimpan di lemari es selama 2 minggu kemungkinan ada zat antibodi yang mati akibat udara dingin. Makin lama disimpan tentunya makin banyak zat yang mati.
narasumber: nakita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar