Jumat, 06 Maret 2009

Berapa lama ASI dapat disimpan?

Berapa lama ASI dapat disimpan?
Di dalam ruangan dengan suhu 27-32 °C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-25 °C dapat tahan selama 4-8 jam. Bila ASI disimpan di dalam lemari es pada suhu 0-4 °C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan di dalam lemari pembeku (freezer) di dalam lemari es 1 pintu ASI tahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer di lemari es 2 pintu (pintu freezer terpisah) tahan selama 3-4 bulan. Tempat menyimpan ASI sebaiknya dari plastik polietylen, atau gelas kaca.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI Eksklusif pada bayi sangat bermanfaat karena ASI mengandung banyak zat gizi dan antibodi yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan kembang bayi. Banyak keuntungan memberikan ASI bagi ibu dan bayinya, antara lain dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi membentuk ikatan tali kasih yang kuat. Bekerja bukan merupakan suatu alasan atau kendala bagi ibu untuk tidak memberikan ASI Eksklusif, karena ada beberapa cara memberikan dan menyimpan ASI selama ibu bekerja.

MENJAGA KUALITAS ASI PERAH

Supaya ASI perah tetap terjaga kualitasnya, ibu harus tahu cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI perah yang benar.

"CARA MEMERAH"
Untuk menyimpan cadangan ASI, ibu sebaiknya mengetahui cara memerah ASI yang benar. Karena dengan cara yang tepat, jumlah ASI yang diperah bisa banyak dan kesterilannya tetap bisa terjaga.
Berikut ini adalah cara memerah ASI yang baik:
Persiapan:
1. Siapkan cangkir/botol atau gelas yang bermulut lebar.
2. Cucilah dengan sabun dan air bersih.
3. Bilaslah dengan air hangat.

Memerah ASI:
* Cuci tangan ibu dengan sabun dan air bersih.
* Duduklah dengan nyaman dan santai.
* Perah sedikit ASI dan oleskan ASI ke puting susu dan sekitarnya sebelum memerah.
* Letakkan wadah untuk menampung ASI yang telah disiapkan di depan puting.
* Letakkan jari telunjuk dan jari tengah di posisi pukul 06.00, serta ibu jari di posisi pukul 12.00 pada aerola. Pastikan ASI yang keluar dari payudara tak menetes di jari telunjuk.
* Bisa juga menekan pada sisi lain, ibu jari pada posisi pukul 09.00 dan jari telunjuk serta jari tengah pada posisi pukul 03.00.
* Kedua posisi yang berbeda perlu dilakukan untuk memastikan bahwa ASI terperah dari semua segmen.
* Tekan ketiga jari ke arah dada tanpa bergeser kemudian lepaskan.
* Tekan-lepaskan-tekan-lepaskan. Ulangi gerakan ini berkali-kali sampai payudara terasa kosong.
* Jangan menggosok-gosok atau menekan payudara dengan jari. Tindakan ini akan membuat payudara memar dan teriritasi.
* Perahlah satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit sampai ASI menetes perlahan. Kemudian perah pada sisi lain dan ulangi gerakan ini di kedua payudara. Boleh berganti tangan bila ibu merasa lelah.
* Lakukan ini untuk kedua payudara selama 20-30 menit. Memerah ASI tidak menimbulkan rasa nyeri ataupun sakit bila dilakukan dengan teknik yang tepat. Kadang kala ASI tidak segera keluar. Namun, tidak usah khawatir. Setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakan memerah yang dilakukan sudah benar.
* Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.

Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik, patokan waktu dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.

SUPAYA ASI PERAH MAKSIMAL
Supaya hasil perahan bisa maksimal, ibu perlu juga mengetahui bagaimana tip memerah ASI. Untuk memerah dirumah:
* Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu diharapkan untuk memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini lebih baik dilakukan pagi hari sebelum berangkat dan sebelumnya tetap menyusui di satu payudara.
* Setelah tiba di rumah, ibu menyusui dengan satu payudara dan payudara satunya diperah. Lakukan kegiatan ini tiap 2 jam sampai sebelum tidur malam.
* Untuk menjaga pasokan ASI, perahlah ASI pukul 01.00 atau pukul 02.00 dinihari. Bila bayi bangun dan ingin menyusu, susuilah bayi terlebih dahulu pada satu payudara.
* Saat ibu berada di tempat kerja, jangan lupa untuk tetap memerah ASI.

Berikut ini tipnya:
** Perah ASI tiap 3 jam sekali. Asal tahu saja, suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari "kebocoran" yang dapat menembus pakaian ibu. Cara memerah, lakukan hal yang sama seperti telah disampaikan di atas.
** Siapkan tempat ASI atau botol susu yang sudah dibilas dengan air hangat jika ibu akan memerah dengan tangan.
** Siapkan termos es dan esnya.
** Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
** Beritahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
** Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah. Cuci tangan dengan sabun sebelum memerah.
** Bawalah walkman, dengarkan musik atau bawalah foto si kecil untuk dipandangi saat memerah ASI.
** Cari posisi duduk yang nyaman.
** Perahlah satu payudara 3-5 menit sampai ASI menetes, kemudian perah di sisi lainnya, ulangi gerakan ini pada kedua payudara. Dapat juga berganti tangan bila ibu merasa lelah dengan satu tangan.
** Waktu yang dibutuhkan untuk memerah yang adekuat adalah antara 20-30 menit.

MEMERAH DENGAN ALAT
Jika merasa kurang sreg memerah dengan tangan, ibu bisa membeli alat bantu perah yang ada di pasaran. Ada yang manual dan ada yang elekrik.
Berikut hal-hal yang mesti ibu perhatikan sebelum membeli alat perah yang cocok.Pompa dengan karet penyedotTidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba.

Asal tahu saja, pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.Pompa elektrik dan bentuk pistonPompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston, memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.Cara memerah dengan menggunakan pompa ASI, cukup mudah. Letakkan ujung pompa yang berbentuk terompet di payudara ibu, tepatnya puting dan aerola masuk ke dalam corong pompa. Setelah itu aktifkan alat. Bisa juga ikuti petunjuk yang tertera di kemasan.Jangan khawatir kalau ibu karena satu dan lain hal tidak bisa menyediakan pompa untuk memerah ASI.

Latihlah memerah ASI dengan tangan sedini mungkin sebelum ibu kembali beraktivitas. Karena memerah dengan tangan akan mengurangi kemungkinan terasa nyeri pada puting. Bila dilakukan dengan teknik memerah yang tepat hasilnya akan memberikan ASI perah yang melimpah untuk memenuhi kebutuhan bayi.

MEMBERIKAN ASI PERAH
Sebelum diberikan kepada bayi, ASI perahan sebaiknya dihangatkan lebih dulu. Tak perlu dipanaskan di atas api karena zat-zat yang terkandung di dalamnya justru akan mati. Jadi, sebatas "dipanaskan" dengan cara merendam gelas/cangkir tempat menyimpan ASI di dalam mangkuk yang telah di isi air hamgat.Berikan ASI perah dengan cangkir, tidak diberikan dengan dot. Bila bayi terbiasa mengisap dot akan timbul kesulitan menyusu pada payudara ibu. Setelah terbiasa dengan dot, bayi hanya akan mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot. Padahal cara menyusu yang benar adalah hampir seluruh aerola ibu masuk ke mulut bayi. Alhasil, biasanya ASI yang keluar sedikit, di sisi lain puting ibu malah lecet. Jadi, jalan terbaiknya adalah memberikan ASI perah dengan cangkir dan jangan pernah kenalkan bayi dengan dot.

MENYIMPAN ASI PERAH YANG BENAR
* Simpanlah ASI perah dalam botol atau gelas yang bersih dan telah dibilas dengan air hangat terlebih dahulu, lalu tutup rapt-rapat.
* Sebaiknya cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada media tempat menyimpan ASI perah.
* Perlu diingat ASI yangberada di suhu ruangan hanya dapat bertahan sekitar 6 jam. ASI yang disimpan dalam termos diisi es batu dapat bertahan selama 24 jam. Di lemari es (tempat buah) dapat tahan 2x24 jam. ASI perah yang disimpan di lemari es (kulkas tempat khusus untuk menyimpan ASI) dapat bertahan 2 minggu (usahakan tempatnya terpisah dari bahan makanan lain) dan jarang di buka-tutup. ASI bisa tahan sampai 3 bulan jika disimpan di freezer.
* Meski bisa disimpan lama, ASI dianjurkan segera dikonsumsi dalam waktu 2 hari atau 48 jam saja. Jika disimpan di lemari es selama 2 minggu kemungkinan ada zat antibodi yang mati akibat udara dingin. Makin lama disimpan tentunya makin banyak zat yang mati.
narasumber: nakita

Panduan Menyimpan ASI

ASI yang diperah atau dipompa haruslah disimpan secara benar untuk memaksimalkan kandungan nutrisi dan kualitas yang terkandung di dalamnya. ASI sebenarnya memiliki kandungan anti-bakteri untuk mempertahankan kesegarannya. ASI yang baru diperah atau dipompa pasti akan lebih segar dan memiliki kualitas yang baik.

Informasi dibawah ini dihasilkan dari riset terkini dan berlaku bagi para ibu yang:
Memiliki anak yang sehat dan lahir tidak premature (full-term babies)
Menyimpan ASI untuk keperluan di dalam rumah (bukan untuk keperluan di RS)
Mencuci tangannya sebelum memerah atau memompa
Menggunakan wadah atau tempat penyimpanan ASI yang telah dibersihkan dengan air panas, sabun dan telah disiram dengan air bersih.
Semua ASI yang disimpan harus diberi tanggal sesuai hari di saat ASI itu diperah atau dipompa.

Panduan Menyimpan ASIMenyimpan sekitar 60 - 120 ml per botol sangat disarankan untuk mengurangi sisa ASI. ASI yang disimpan di kulkas lebih besar kandungan anti-infeksinya disbanding ASI yang beku dari freezer. Masukkan ASI kedalam kulkas biasa dulu untuk merendahkan suhunya baru pindahkan ke dalam freezer.

ASI bisa disimpan:
Dalam suhu ruangan (19-22°C) sampai 10 jam lamanya
Di dalam kulkas (0-4°C) sampai 8 hari (usahakan di bagian paling belakang dari kulkas) sampai 8 hari lamanya
Di dalam freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 2 minggu
Di dalam freezer dengan bagian khusus yang memiliki tutup terpisah dari pintu freezer (dengan suhu bervariasi tergantung berapa sering pintu freezer dibuka dan ditutup) sampai 3-4 bulan.
Di dalam freezer yang sangat dingin (-17 sampai -8°C) sampai 6 bulan lamanya

Tempat untuk menyimpan ASIASI yang disimpan di kulkas atau ASI beku dapat ditempatkan pada:
Plastik dengan permukaan keras (seperti botol bayi) atau wadah yang terbuat dari gelas dengan tutup yang rapat.
Kantong ASI yang didesain khusus untuk penyimpanan dalam freezer.
Kalau bunda memakai botol bekas UC-1000 (tidak bermaksud promosi).
Catatan: botol susu sekali pakai tidak direkomendasikan untuk dipakai.

Bagiamana cara menghangatkan ASI?
Rendam atau aliri botol dengan air panas.
ASI jangan dipanaskan sampai mendidih
Perlahan kocok-kocok ASI sebelum mengukur suhunya. Mengocok secara perlahan juga akan membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.
Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASI.

ASI beku yang telah dicairkan
Jika ASI beku telah dicairkan, masih bisa disimpan dalam kulkas biasa sampai 24 jam ke depan. Tetapi ASI tidak boleh dibekukan lagi. Tidak diketahui dengan pasti apakah ASI yang tersisa di botol aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASI disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.

Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.
Sumber: diterjemahkan dari situs La Leche League

Selasa, 10 Februari 2009

BERENANG BIKIN IQ TINGGI

Jadi, Bu-Pak, ajaklah si kecil berenang. Sekalipun masih bayi, tak masalah. Bahkan, bayi baru lahir pun tak akan tenggelam kalau dicemplungin ke dalam air.

Hasil penelitian di Melbourne, Australia, menunjukkan, secara statistis IQ anak-anak yang diajarkan berenang sejak bayi lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tak diajarkan berenang atau diajarkan berenang setelah usia 5 tahun. Anak-anak tersebut diukur IQ-nya ketika mereka berusia 10 tahun. Tak hanya itu, pertumbuhan fisik, emosional dan sosialnya pun lebih baik.

Penelitian lain menunjukkan, bayi lebih gampang diajarkan berenang ketimbang orang dewasa, karena bayi tak pernah memiliki faktor X semisal bahaya. Bukankah bayi belum mengerti bahaya? Lagi pula, bayi sangat menyukai air sehingga ia pun akan suka diajak berenang. Nah, hal ini membuatnya jadi lebih mudah belajar berenang.

Selain itu, bayi baru lahir hingga usia 3 bulan bisa langsung nyemplung ke dalam air tanpa takut tenggelam, karena pada usia tersebut, ia memiliki refleks melangkah yang banyak kegunaannya untuk berenang. "Refleks melangkah merupakan salah satu refleks yang menyertai bayi seperti halnya refleks menggenggam dan refleks berjalan," jelas Dr. Karel Staa dari RS Pondok Indah, yang juga mantan perenang pemegang rekor 200 meter gaya dada pada 1960-1962.

Jadi, bila kita meletakkan bayi usia di bawah 3 bulan di dalam air, secara otomatis ia akan menggerak-gerakkan kakinya menyerupai paddle dog sehingga tak tenggelam. Bisa dikatakan, pada usia di bawah 3 bulan bayi sudah bisa berenang dengan gaya primitif. Bukan berarti setelah usia tersebut, bayi tak bisa berenang lagi, lo. Kendati refleksnya sudah menghilang, ia tetap bisa melakukan gerakan berenang walaupun tak terorganisir atau acak-acakan. Soalnya, dengan ada gaya gravitasi, ia merasa ditekan dari bawah air sehingga ia bisa mengambang. Ia pun jadi senang.

Apalagi sejak di perut ibu, bayi sebenarnya juga sudah berenang dalam air ketuban selama 9 bulan. Setelah lahir, kemampuannya berenang tinggal ditingkatkan saja. Bahkan, saking populernya berenang ini, di luar negeri sampai ada proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, lo. "Secara medis, hal ini tak akan menimbulkan masalah karena merupakan proses alami." Jadi, tak ada alasan lagi untuk ragu-ragu mengajak si kecil berenang, ya, Bu-Pak.

HARUS AMAN
Yang penting diperhatikan, ketika berenang bayi harus merasa aman dan memang harus ada pengaman. Jadi, orang tua harus mendampinginya. Ini syarat mutlak, lo. "Jika orang tua sama-sama masuk ke dalam air dan sama-sama berenang dengan bayi, maka selain merasa aman, bayi pun bisa merasakan ada respon dari orang tua," tutur Karel.

Disamping, dengan orang tua mendampingi juga bisa bermain dengan bayi sehingga ada interaksi antar manusia. "Ini merupakan salah satu keunggulan berenang." Coba bandingkan kala bayi baru belajar duduk atau berjalan, apakah orang tua akan mendampingi dan melakukan gerakan yang sama terus menerus dengan anak? Kan, enggak. "Nah, berenang lain. Mereka sama-sama masuk air, sama-sama berenang sehingga rasa enjoy-nya lebih. Ini akan berguna untuk perkembangan psikologis anak." Itulah mengapa, kedua orang tua sebaiknya ikut bersama bermain di dalam air.

Tentunya, berenang juga berguna untuk pertumbuhan. "Motoriknya berkembang lebih pesat ketimbang ia hanya bermain di lantai." Bukankah saat berenang, semua otot bekerja? Nah, kalau di lantai, hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja. Apalagi jika ibu memberikan baby walker sehingga bayi jadi terbiasa berjalan dengan alat itu. Akhirnya, gerakan-gerakan ototnya jadi terbatas karena hanya otot-otot tertentu saja yang bekerja.

PERHATIKAN KEBERSIHAN AIR
Nah, kini Ibu-Bapak semakin mantap, kan, mengajak si kecil berenang? Tapi berenangnya di rumah saja, ya, kalau usia si kecil masih di bawah 6 bulan, agar bisa mengontrol kebersihan dan suhu airnya. Jangan lupa, di usia ini enzim pencernaan bayi belum matang. Jadi, kalau ia secara tak sengaja menelan air yang tak bersih kala berenang, bisa mengakibatkan mencret, muntah, dan sebagainya.

Bukan berarti di rumah harus ada kolam renang, lo. Toh, banyak benda yang bisa dijadikan sebagai pengganti kolam renang seperti bak mandi, ember besar, bathtub, dan lainnya. Nah, biasakan bayi bermain di situ. "Sebenarnya, ketika bayi tengah mandi atau bermain air merupakan salah satu cara mengenali atau menghayati air pada anak," tutur Karel.

Setelah bayi berusia 6 bulan ke atas barulah bawa ia ke kolam renang terbuka atau umum. "Tapi harus pilih, ya. Mungkin di Indonesia masih sulit karena kita, kan, enggak punya kolam berenang khusus bayi. Bahkan kebanyakan kolam renang di Jakarta, air yang dipakai itu-itu saja, muter saja di situ. Diputarnya pakai mesin lalu ditambahkan kaporit dan daun-daun atau kotorannya diangkat; sebulan sekali baru diganti." Hal ini dikarenakan sulitnya sumber air di Jakarta. Lain dengan di kota pegunungan seperti Bogor dan Cibodas, "mereka memiliki kolam renang yang airnya mengalir".

Jadi, bila mau membawa bayi berenang di kolam renang umum, pilih waktu yang tepat, yaitu ketika kolam renang masih dalam keadaan bersih; biasanya di waktu pagi. "Suhunya juga harus disesuaikan, sebaiknya jangan lebih dari 31 atau 32 derajat celcius." Khusus untuk bayi usia satu bulan pertama, suhunya 34-35 derajat celcius.

Kebersihan lain yang harus diperhatikan ialah kaporitnya, "jangan terlalu jenuh, karena kaporit bisa mengakibatkan iritasi kulit, mata, dan lainnya." Ukuran kaporit yang ditetapkan untuk anak adalah 6-8 ppm. Hati-hati, lo, Bu-Pak, jika bayi sudah merasa trauma karena matanya perih, misal, selanjutnya akan jadi kendala.

UNTUK REKREASI
Yang perlu diingat, jangan sampai orang tua mengajak bayi berenang untuk mengejar prestasi karena tujuan utamanya adalah rekreasi. Beberapa asosiasi kedokteran anak di luar negeri malah mengatakan, berenang pada anak usia di bawah 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia itu barulah orang tua bisa mengajarkan gaya-gaya berenang yang ditargetkan untuk prestasi.

Dalam bahasa lain, bayi berenang hanya untuk fun. "Mulai usia setahun bolehlah diarahkan pada prestasi, tapi tidak dengan cara ditekan," ujar Karel. Misal, setiap hari harus berenang 50 meter bolak-balik. Soalnya, di usia tersebut ia baru bisa mengikuti gerakan-gerakan renang yang dilakukan orang tuanya. Sama halnya dengan bayi usia setahun yang suka marah-marah karena melihat orang tuanya yang suka marah-marah, begitu pula berenang. "Kalau orang tua suka berenang dengan gaya yang cukup baik maka ia pun akan mengikuti."

Jadi, ajak si kecil berenang untuk kesehatannya lebih dulu, ya, Bu-Pak. Soal gaya renang akan mengikuti secara otomatis bila ia sudah menyukainya. Jangan lupa, ketika mendampinginya, Ibu-Bapak juga harus fun, lo, bukan lantaran terpaksa.

Hmm...asik juga neh... Sammy sayang... sabtu kita berenang ya...:-)

Minggu, 01 Februari 2009

PENYAKIT YANG SERING DIDERITA ANAK-ANAK

GEA ( Gastro Enternis Akuta ) / DIARE

Penyabab diare :
Faktor infeksi, yaitu infeksi bakteri, infeksi virus, infeksi parasit.
Faktor mal absorbsi, misalnya dalam mengabsorbsi karbohidrat, lemak, protein.
faktor makanan, misalnya makanan yang beracun, alergi makanan.
Faktor psikologis, misalnya rasa takut dan rasa cemas.

Gejala-gejalanya :
Mula-mula cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan tidak ada kemudian diare.

Mekanisme timbulnya diare :

Gangguan osmotikAkibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus, isi rongga usus menjadi berlebihan, ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya, sehingga timbul diare.

Gangguan sekresiAkibat ada rangsangan tertentu ( misalnya racun ) pada dinding usus, maka akan tyerjadi peningkatan air ke rongga usus, usus penuh, sehingga terjadi diare.

Gangguan mobilitas ususHiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan-kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik menurun akan menyebabkan bakteri tumbuh berlebihan dan menjadi diare.

Akibat dari diare adalah dehidrasi / kekurangan cairan yang dapat bersifat :
1. Ringan, dengan tanda :
Haus
Kencing sedikit
Mulut kering

2. Sedang, dengan tanda :
Ubun-ubun besar dan cekung
Mata cowong
Tegangan kulit menurun

3. Berat, dengan tanda :
Nafas cepat
Kesadaran menurun
Tidak sadar


Pengobatan :
Yang paling pokok adalah mengganti cairan yang hilang dengan cara :
Minum yang banyak cairan oralit.
Jika tidak ada oralit, beri minum larutan gula dan garam.
Segera bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat

Sammy Gaya Baru :-D


Sammy anak kami sekarang berusia 7 bulan. Semakin hari tambah menggemaskan.

Beberapa hari lalu saya dan suami sepakat untuk mencukur rambut anak kami sammy, karena sejak lahir belum pernah dicukur. Kata orangtua biar rambutnya lebat harus dicukur dulu.

Sabtu adalah hari yang kami rencanakan karena suami libur jadi banyak waktu.


Acara cukur - mencukurpun dimulai, dengan berbekal cukur ala tukang cukur profesional hehehe dan sammy di pangkuan mama. mulailah rambut anak kami dicukur. Wah ternyata susah juga, karena sammy selalu gerak dan dia merasa bosan mulai dah merengek. Alhasil masih ada rambut yang tertinggal belum tercukur.


Kebetulan hari ini banyak acara ke tempat sodara, dan komentar dari para tetua sudah bisa ditebak. Hmm... Anak kami sayang, nggak apa2 ya...pake topinya dulu (kata Papa hehehe) besok dirapiin sama Papa ok.

Papa ntar buat lebih bagus dari tukang cukur yang di mall hehehe.


Sekarang Sammy tambah guanteng... Lebih ganteng dari Kaka pemain sepak bola AC Milan lho hehehe.


Rabu, 28 Januari 2009

Vaksin penyebab autisme?????

(dari buku "Yang orang tua harus tahu tentang vaksinasi pada anak" karangan Stephanie Cave & DeborahMithchell, terbitan Gramedia Pustaka Utama thn. 2003)
Hasil penelitian yang dituangkan dalam buku ini cukup mengerikan, vaksin yang kita berikan demi kesehatan sang anak menjadi bumerang yang dapat memberi efek negatif yang tidak diinginkan.

Mudah-mudahan informasi berikut berguna terutama bagi generasi muda kita. Ada beberapa zat kimia yang ditambahkan kedalam vaksin (vaksin sendiri adalah bakteri/virus dari penyakit yang ingin di imunisasikan) antara lain:- Aluminium (dalam vaksin DPT, DaPT dan Hepatitis B)- Benzetonium klorida - bahan pengawet (dalam vaksinanthrax)- Etilen glikol (dalam vaksin DaPT, polio, Hib,hepatitis B)- Formaldehida - cairan untuk menonaktifkan kuman,bahan penyebab kanker- Gelatin - pemicu alergi (dalam vaksin cacar air danMMR)- Glutamat (dalam vaksin varicella)- Neomisin - antibiotik yang dapat menyebabkan reaksi alergi(dalam vaksin MMR dan polio)- Fenol (dalm vaksin tifoid)- Streptomisin - antibiotik penyebab alergi (dalamvaksin polio)- Timerosal - bahan pengawet yang mengandung mercury.

Selain itu bakteri mati yang ada dalam vaksin itusendiri bisa melepaskan racun ke dalam aliran darah.Jika racun ini mencapai otak, bisa terjadi masalah persarafan, termasuk autisme, kesulitan memusatkan perhatian dan masalah perilaku. Sedangkan untuk virus hidup seperti dalam vaksin polio, MMR dan cacar air,ternyata bisa menyebabkan penyakit yang seharusnya dicegahnya.

Untuk orang-orang yang memiliki riwayat auto-imunseperti rematoid arthritis, diabetes, asma danmultiple sclerosis, vaksin yang disuntikan akan menyebabkan sistem imun tubuh mereka menyerang lebih banyak dari yang seharusnya. Terutama untuk vaksin campak, tetanus dan flu. Efek sampingan suatu vaksin dapat terjadi segera setelah anak menerima suntikan, tapi juga baru terlihat setelah beberapa jam, beberapa hari atau bahkan beberapa bulan.

Berikut ini bahaya mercury yang terdapat dalam vaksin yang diberikan kepada anak-anak:
1. Kadar mercury yang tinggi dapat menyebabkan matinya sel-sel otak, sedangkan kadar yang rendah mengakibatkan efek yang lambat yang mempengaruhi sistem imun di tingkat sel, seperti ketidakmampuan untuk mengusir flu, bronchitis, infersi jamur ataubahkan kanker.

2. Bila vaksin diberikan kepada bayi yang belum bisa membuang mercury dengan benar, mercury akan memasuki otak dan melekat pada serebelum (otak kecil) yang mempengaruhi ketrampilan motorik termasuk penglihatan dan keseimbangan, pada hipokampus yang menyerang saraf, dan pada amygdala yang mempengaruhi fungsi emosional dan mental, termasuk sikap pemalu dan halusinasi ( gejala ini mirip dengan autisme). Padabayi yang sedang mengalami perkembangan otak yangcepat, mercury bisa merusak sel otak secara menetap.

Untuk mendeteksi kadar mercury dan logam beracun lainnya, dapat dilakukan dengan memeriksa contoh darah dan rambut. Untuk menghilangkannya, dilakukan terapidengan pemberian DMSA (asam 2,3 dimerkaptosuksinik),dimana mercury dikeluarkan bersama urine. Pada saatdetoksifikasi ini, anak dipantau fungsi ginjal dan hatinya, dan ditambahkan gizi (vit. B,A, mineral danasam amino) ke dalam diet anak.Gangguan autisme melibatkan otak, sistem imun dan saluran pencernaan. Berarti selain gangguan psikiatrik, hiperaktif, disleksia, masalah bicara danbahasa, ketidak normalan sensorik, kesulitan kognisidan perilaku yang tidak biasa, penderita autis juga memiliki masalah sistem imun yang berakibat alergi,asma dan infeksi, dan dalam saluran usus mereka ditemukan kelebihan virus, jamur dan organisme penyebab penyakit lainnya - yang menyebabkan masalah diare dan masalah penyerapan bahan gizi.Vaksin Hepatitis B biasanya diberika segera setelahbayi lahir, padahal vaksin ini mengandung 12.5mikogram mercury yang lebih dari 25 kali batas aman yaitu 0.1 mikogram per kg berat tubuh per hari,

Lagipula vaksin ini dilanjutkan dengan dua dosis tambahan . Selain hepatitis B, bayi juga mendapat 4 dosis vaksin HIB dan 4 dosis vaksin DPT yang semuanya mengandung mercury, padahal fungsi empedu yang mengeluarkan racun dari tubuh belum berkembang pada bayi dibawah usia 4 sampai 6 bulan.Vaksin MMR selain mengandung mercury juga mengandung virus hidup yang mungkin sekali terbawa ke saluran pencernaan dan menggandakan diri dan menyebabkan infeksi campak yang menetap. Infeksi ini menyebabkan radang dinding saluran usus dan membuat lubang-lubang kecil disitu yang menyebabkan bahan yang berbahaya dalam usus masuk kedalam aliran darah. Bahan yang berbahaya tsb adalah kasomorfin dan gluteomorfin, yang bila terbawa aliran darah ke otak,menyebabkan perilaku yang tidak normal.

Dalam vaksin DPT, sel bakteri pertusis mempengaruhi anak-anak yang satu atau kedua orang tuanya memiliki cacat protein G-alfa yang diwariskan secara genetika(rabun senja, penyimpangan kelenjar paratinoid, tiroiddan pituiter), menyebabkan autisme dan penurunan penglihatan, persepsi sensorik, pemrosesan bahasa dan pemusatan perhatian. Anak -anak ini dapat diberikan terapi vitamin A dan Urokholin.Beberapa penelitian sedang dilakukan untuk membuktikan bahwa vaksin gondong dalam MMR, vaksin Hib, vaksin Hepatitis B dan vaksin pertusis menyebabkan diabetes tipe 1 (IDDM) yang tergantung pada insulin. Penelitian lain juga sedang berlangsung untuk mengungkap peran vaksin terhadap asma dan alergi, rematoid arthritis,kelumpuhan syaraf (polio),sindroma kematian bayi mendadak (SIDS).

Dengan efek samping yang terjadi, muncul pro - kontra penggunaan vaksin, bagaimanapun kita memerlukan vaksin untuk melindungi diri dari beberapa penyakit. Beberapa solusinya antara lain:- Berikan ASI kepada bayi paing sedikit 6 bulan,supaya bayi menerima imunitas pasif dari ibunya.- Gunakan vaksin yang bebas timerosal (mercury), tundav aksin hepatitis B hingga usia anak sekolah, kecuali bila anak berada dalam resiko tinggi. Berikan suntikan kedua sebulan sesudah yang pertama dan suntikan ketiga paling sedikit 4 bulan setelah suntikan pertama.- Selama hamil, hindari vaksin yang mengandung mercury dan perawatan gigi yang menggunakan mercury /amalgam.Hindari pula makanan laut selama hamil dan menyusui,minumlah air yang bebas mercury.-

Ibu yang negatif HbsAg nya, bisa menunda vaksin hepatitis B untuk bayinya dari saat lahir sampai usia 6 bulan.- Bayi premature dengan ibu yang HbsAg nya negatif,bisa menunda vaksin hepatitis B sampai bayi paling sedikit mencapai 2.5 kg dan mencapai usia kandunganlengkapnya.- Bayi dengan ibu yang HbsAg nya positif, harusmenerima vaksin hepatitis B pada saat lahir.- Hib dapat dimulai pada usia 4 bulan, besama denganvaksin polio yang disuntikan (IPV), seri kedua padausia 6 bulan, seri ketiga Hib pada usia 8 bulan, seri keempat Hib dan IPV pada usia 17 bulan dan suntikan ulangan IPV pada usia 4 atau 5 tahun.- DaPT diberikan pada usia 5 bulan, kemudian usia 7,9 bulan dan 18 bulan, ulangannya dapat diberikan padausia 4 atau 5 tahun. DaPT adalah vaksin DPT versibaru dimana sebagian besar racun dalam bakteri Bordetella pertusis dihilangkan.-

Vaksin cacar air tidak dianjurkan pada anak umur 1tahun. Sebaiknya diberikan menjelang usia sekolah, sekitar umur 4-5 tahun, setelah sebelumnya dites apakah anak sudah imun terhadap virus cacar air.- Vaksin MMR sebaiknya diberikan secara terpisah dan bertahap:campak usia 15 bulan, rubella 12 bulan kemudian dan gondong 12 bulan setelah rubella. Suntikan ulangan dapat diberikan kira-kira 6 bulan sebelum sekolah,setelah sebelumnya memeriksa titer imunitas terhadapMMR.- Jangan biarkan anak menerima vaksin dalam keadaan sakit, yang ringan sekalipun.- Jangan biarkan anak menerima vaksin untuk 6 atau lebih organisme dalam satu hari.

Selasa, 27 Januari 2009

Makanan Bayi 6 Bulan Keatas

1. Bubur kacang polong jagung
30 g kacang polong30 g jagung manis, sisir dari tongkolnya5 sdm cairan ASI3 sdm air rebusan jagungRebus kacang polong dan jagung manis secara terpisah hingga empuk, blender bersama sisa air rebusan jagung hingga lembut. Tuang ke wadah, lalu tambahkan ASI, dan aduk rata. Segera berikan ke bayi.

2. Bubur beras merah saos mangga
2 sdm tepung beras merah, sangrai4 sdm ASI
1 sdm yoghurt tawar (plain yoghurt)20 g mangga, kupas, blenderMasak tepung beras merah dengan 200 ml air di atas api sedang sambil diaduk hingga menjadi bubur. Blender ASI dan yoghurt hingga lembut. Tempatkan di wadah, lalu tuang saos mangga. Siap diberikan ke bayi.

3. Bubur Jagung
Bahan:1 buah Jagung ManisMeses secukupnya100 ml susuAir matang hangat secukupnyaCara Membuat:1. Parut jagung manis2. Saring, ambil airnya3. Larutkan 100 ml susu ke dalam air hangat4. Rebus air saringan jagung manis, kemudian tambahkan larutan susu ke dalam nya5. Masak hingga jagung mengental6. Sajikan di dalam wadah7. Taburi sedikit dengan meses coklat8. Siap untuk dihidangkan

4. Bubur Ayam Apel
Bahan:3 buah kentang ukuran sedang, kupas, potong-potong (bisa diganti ubi jalar atau labu)1 fillet dada ayam, potong-potong2 buah apel, kupas, buang bijinya, potong-potong2 buah wortel, kupas, potong-potongAir secukupnya
Cara Membuat:1. Masak semua bahan sampai matang.2. Tiriskan lalu haluskan (atau cincang halus untuk anak usia 8 bulan ke atas)

5. BUBUR KUNING
Bahan:1/4 buah labu kuning, kupas lalu potong-potong, 2 buah tahu putih, potong-potong, 1 batang seledri, cincang kasar, 1 dada ayam, buang kulit dan lemaknya, 2 sdm kacang polong. Air secukupnya
Cara Membuat:1. Masak semua bahan sampai matang dan air tinggal sedikit (jangan habis).2. Suwir-suwir ayam, buang tulangnya.3. Masukkan semua bahan ke dalam blender/processor, lalu haluskan (atau cincang halus untuk anak usia 8 bulan ke atas)

6. BUBUR DAGING
Bahan:1 cangkir beras (lebih baik beras coklat/brown rice), cuci bersih50 gram daging sapi cincang1 batang seledri, potong-potong1 batang wortel, kupas, potong-potong2 cangkir air
Cara Membuat:1. Campur semua bahan lalu masak sampai nasi jadi bubur.2. Haluskan semua bahan.

7. PURÉÉ KACANG POLONG
Bahan:250 gram kacang polong segar atau frozen
Cara Membuat:1. Rebus kacang polong sampai matang lalu haluskan.2. Saring supaya kulit yang kasar tidak ikut termakan.3. Penyajian: Berikan puree kacang polong sebagai makanan tunggal atau campur dengan bubur kentang atau bubur ubi jalar.

8. BUBUR LABU
Bahan:250 gram labu kuning, kupas, potong-potong. Kaldu ayam/sapi secukupnya atau susu formula 60 ml
Cara Membuat:1. Cuci bersih labu lalu rebus sampai matang, haluskan.2. Campur dengan kaldu ayam/sapi atau susu, kekentalan sesuai kebutuhan.

9.BUBUR UBI JALAR
Bahan:250 gram ubi jalarKaldu ayam/sapi secukupnya
Cara Membuat:1. Cuci bersih ubi jalar lalu rebus sampai matang, kupas dan haluskan.2. Campur dengan kaldu ayam/sapi, kekentalan sesuai kebutuhan.


10. Olahan Terigu dan Pisang Ambon
Bahan :
• 50 gr tepung terigu• 300 ml air• 2 sdm gula pasir• 2 pisang ambon masak, haluskan• 10 takar susu bubuk bayi
Cara membuat :Larutkan tepung terigu, gula , air dan pisang sampai rata, lalu masak di atas api kecil sambil diaduk2 hingga masak, angkat, tambahkan susu bubuk bayi, aduk rata

11. Bubur susu Peach saus gula palm
Bahan :
• 30 gr tepung beras• 300 ml air• 1 sdm gula pasir• 1 buah peach, haluskan• 10 sendok takar susu bayi• ¼ sdt garam
Cara membuat :Cairkan tepung beras dengan sebagian air. Setelah larut, campur dengan sisa air, beri gula dan garam, lalu masak sambil diaduk2. angkat setelah mendidih, masukkan susu dan buah peach, aduk rata. Hidangkan dengan saus gula palm.

12. Bubur susu Maizena sari buah Jeruk
Bahan :
• 50 gr tepung terigu• 200 ml air• 6 sendok takar susu bayi• 50 ml sari buah jeruk• 2-3 sdt gula pasir
Cara membuat :Campur semua bahan jadi satu kecuali susu bubuk dan sari buah jeruk, masak di atas api sedang. Angkat setelah mendidih, lalu masukkan susu bubuk bayi dan sari buah jeruk, aduk lagi. Siap dihidangkan


13. Bubur Susu Beras Merah
1 sdm (10 gram) tepung beras merah100 ml air matang100 ml susu60 gram pisang ambong, haluskan
Cara membuat :1. Larutkan tepung beras merah ke dalam air, aduk hingga rata2. Jerang di atas api kecil hingga matang sambil diaduk agar tidak menggumpal3. Masukkan pisang, aduk rata. Angkat4. Tuangkan susu, aduk hingga rata5. Sajikan dalam keadaan hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 112 KaloriProtein : 1.8 gramLemak : 4.0 gramKarbohidrat : 17.1 gram

14. Bubur Susu Kentang
50 gram kentang, kupas, iris kecil, 25 gram daging buah pear, iris kecil, 100 ml air matang, 100 ml susu
Cara membuat :1. Rebus kentang dan pear hingga lunak. angkat 2. Masukkan ke dalam blender dan haluskan 3. Tuangkan susu, aduk hingga rata 4. Sajikan dalam keadaan hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 120 KaloriProtein : 1.1 gramLemak : 3.9 gramKarbohidrat : 12.4 gram

15. Bubur Susu Labu Kuning
50 gram labu kuning, kupas, iris kecil25 gram apel merah, kupas, iris kecil100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Rebus labu kuning dan apel hingga lunak. angkat2. Masukkan ke dalam blender dan haluskan3. Tuangkan susu, aduk hingga rata4. Sajikan dalam keadaan hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 99 KaloriProtein : 1.5 gramLemak : 4.0 gramKarbohidrat : 14.1 gram

16. Bubur Susu Jagung
50 gram jagung manis segar, sisir25 gram daging buah melon, iris kecil100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Masukkan jagung dan melon dalam blender, tambah air2. Haluskan dan saring, buang ampasnya3. Jerang di atas api kecil, aduk hingga matang4. Campur dengan susu. Aduk hingga rata5. Sajikan dalam keadaan hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 98 KaloriProtein : 2.1 gramLemak : 4.2 gramKarbohidrat : 9.3 gram

17. Bubur Susu Ubi Merah
50 gram ubi merah, kupas, iris kecil50 gram wortel, kupas, iris kecil100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Rebus ubi merah dan wortel hingga lunak. angkat2. Masukkan ke dalam blender dan haluskan3. Tuangkan susu, aduk hingga rata4. Sajikan dalam keadaan hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 120 KaloriProtein : 3.4 gramLemak : 1.4 gramKarbohidrat : 27.7 gram

18. Bubur Susu Hunkwe
50 gram pepaya, iris dadu2 sdt tepung hunkwe (tepung kacang hijau), larutkan dalam sedikit air100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Didihkan air, masukkan larutan hunkwe sambil diaduk2 agar tidak menggumpal2. Jerang di atas api kecil hingga matang. Angkat3. campur pepaya dan susu dan masukkan ke dalam blender. Haluskan4. Campur bubur hunkwe dan pepaya. Aduk rata
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 109 KaloriProtein : 1.2 gramLemak : 3.8 gramKarbohidrat : 17.5 gram

19. Bubur Susu Nasi
50 gram kembang kol, cacah halus50 gram apel1 sdm nasi100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Rebus nasi, kembang kol dan apel dengan air hingga menjadi bubur dan lunak2. Campur susu dan masukkan ke dalam blender,haluskan dan aduk hingga rata
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 125 KaloriProtein : 2.4 gramLemak : 4.1 gramKarbohidrat : 20.9 gram

20. Bubur Susu Maizena
50 gram brokoli, cincang halus50 ml jus semangka1/2 sdm tepung maizena, larutkan dalam sedikit air100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Didihkan air, masukkan tepung maizena sambil diaduk2 agar tidak menggumpal2. Sejenak sebelum diangkat, masukkan brokoli. Angkat3. Campurkan jus semangka dan susu, masukkan ke dalam blender dan haluskan
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 109 KaloriProtein : 2.4 gramLemak : 4.5 gramKarbohidrat : 25 gram

21. Bubur Susu Havermout
50 gram melon, iris kecil1 sdm havermout, siap pakai100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Rebus havermout hingga lunak. Angkat dan dinginkan2. Campur dengan susu dan melon, masukkan blender dan haluskan
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 122 KaloriProtein : 2.2 gramLemak : 4.6 gramKarbohidrat : 18.4 gram

22. Bubur Susu Sukun
50 gram sukunm kupas, iris kecil, kukus25 gram bayam, rebus sebentar100 ml air matang100 ml susu
Cara membuat :1. Masukkan semua bahan ke dalam blenderTuang susu, haluskan dan aduk rata
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 123 KaloriProtein : 2.3 gramLemak : 4 gramKarbohidrat : 20.5 gram

23. Bubur Susu Beras
50 gram pisang ambon, kerok dengan sendok plastik2 sdm beras pulen, rendam 2 jam, haluskan, ayak, larutkan dengan sedikit air100 ml air matang200 ml susu
Cara membuat :1. Masak larutan beras dengan air, aduk terus hingga matang. Angkat2. Campur dengan susu dan pisang. Aduk
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 89 KaloriProtein : 2.9 gramLemak : 1.1 gramKarbohidrat : 17.2 gram

24. Bubur Susu Sagu
50 gram sagu ambon siap pakai, rendam dalam air, remas remas, tiriskan50 gram ubi merah, potong dadu1 jagung manis segar, parut, tambah 100 ml air, saring200 ml air matang200 ml susu
Cara membuat :1. Rebus ubi hingga lunak, tekan2 hingga halus2. Masukkan jagung dan sagu, lalu masak hingga matang. Angkat3. Campur dengan susu. Aduk rata4. Sajikan selagi hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 110 KaloriProtein : 2.6 gramLemak : 1.1 gramKarbohidrat : 23.2 gram

25. Bubur Susu Avokad
50 gram avokad, haluskan2 sdm tepung maizena200 ml air matang200 ml susu
Cara membuat :1. Larutkan tepung maizena ke dalam air. Masak di atas api kecil hingga matang2. Campur susu dengan avokad. Aduk rata3. Sajikan selagi hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 86 KaloriProtein : 2.4 gramLemak : 2.1 gramKarbohidrat : 14.6 gram

26. Bubur Susu Jingga
100 gram kentang, kupas, potong dadu50 gram melon warna jingga200 ml air matang200 ml susu
Cara membuat :1. Rebus kentang hingga lunak2. Campur dengan melon, blender hingga halus3. Campur dengan susu, aduk rata4. Sajikan selagi hangat
Nilai gizi per satu porsi :Energi : 81 KaloriProtein : 2.9 gramLemak : 1.1 gramKarbohidrat : 15.1 gram
Sumber : Bubur susu karangan Hindah Muaris

27. Bubur Susu Tepung Beras Saus Pepaya
20 gram tepung beras200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc1 sdm gula pasir50 gram pepaya merah, ambil dagingnya1 sdm air jeruk peras
Cara membuat :1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, sisihkan2. Ambil sisa susu, didihkan bersama gula, lalu masukkan tepung beras yg sudah dicairkan, masak sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, tuang ke piring saji3. Sementara itu, blender pepaya bersama air jeruk hingga halus4. Tuang pepaya di atas bubur susu

28. Bubur Susu Tepung Kacang Hijau Saus Jeruk
20 gram tepung kacang hijau, sangrai, 200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc10 gram gula pasir50 cc air jeruk baby / mandarin / pontianak
Cara membuat :1. Cairkan tepung kacang hijau dengan 50 cc susu, sisihkan2. Ambil sisa susu, didihkan bersama gula, lalu masukkan tepung kacang hijau yg sudah dicairkan, masak sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, tuang ke piring saji3. Siram air jeruk ke bubur

29. Bubur Susu Maizena Siram Pepaya Jeruk
20 gram tepung maizena200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc10 gram gula pasir50 gram pepaya merah, ambil dagingnya1 sdm air jeruk peras
Cara membuat :1. Cairkan tepung maizena dengan 50 cc susu, sisihkan2. Ambil sisa susu, didihkan bersama gula, lalu masukkan tepung maizena yg sudah dicairkan, masak sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, tuang ke piring saji3. Sementara itu, blender pepaya bersama air jeruk hingga halus4. Tuang pepaya di atas bubur susu

30. Bubur Susu Tepung Beras Merah Sari Jambu
20 gram tepung beras merah200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc10 gr gula pasir50 cc sari jambu biji
Cara membuat :1. Cairkan tepung beras dengan 50 cc susu, sisihkan2. Ambil sisa susu, didihkan bersama gula pasir, lalu masukkan tepung beras merah yg sudah dicairkan, masak sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, tuang ke piring saji3. Biarkan dingin, lalu tuang sari jambu biji , segera berikan pada bayi menggunakan sendok kecil

31. Bubur Susu Biskuit
20 gr biskuit, hancurkan200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc
Cara membuat :1. Rebus susu hingga mendidih, angkat2. Masukkan biskuit, aduk hingga menjadi bubur3. Setelah bubur hangat, segera berikan pada bayi menggunakan sendok kecil

32. Bubur Susu Crackers
20 gr crackers, hancurkan200 cc susu, diambil dari 100 cc susu sapi yg dicairkan menjadi 200 cc10 gr gula pasir
Cara membuat :1. Rebus susu bersama gula hingga mendidih, angkat2. Masukkan crackers, aduk hingga rata dan menjadi bubur3. Setelah agak dingin, segera berikan pada bayi menggunakan sendok kecil
Sumber : variasi makanan bayi karangan Tuti Soenardi

33. Jus Pisang
Bahan :
• 1 pisang ambon atau pisang raja yg masak• 1 buah peach• 200 ml susu bayi bubuk• 2 sdt gula pasir
Cara membuat :Semua bahan diblender sampai halus, tuang ke mangkuk / gelas, siap dihidangkan

34. Jus Pepaya
Bahan :
• 100 gr pepaya masak kupas• 1 buah daging buah jeruk manis• 1 buah air jeruk nipis• 200 ml susu bayi bubuk• 3 sdt gula pasir
Cara membuat :Semua bahan diblender sampai halus, tuang ke mangkuk / gelas, siap dihidangkan

35. Jus Tomat
Bahan :
• 2 buah tomat• 2 buah daging buah jeruk baby• 200 ml susu bayi bubuk• 2 sdm gula pasir
Cara membuat :Semua bahan diblender sampai halus, tuang ke mangkuk / gelas, siap dihidangkan. Untuk perkenalan, sebaiknya tomat direbus terlebih dahulu setelah dicuci bersih, baru diblender bersama bahan lain.

36. Havermout buah Peach
Bahan :
2 sdm havermout300 ml air10 sendok takar susu bayi100 gr daging buah peach masak, potong kecil21 sdm gula pasir¼ sdt garam
cara membuat :Semua bahan kecuali susu bubuk dicampur jadi satu, lalu masak di atas api sedang sampai mengental, angkat, masukkan susu bubuk, aduk. Bubur siap dihidangkan

37. Havermout Pisang
Bahan :
• 3 sdm havermout• 300 ml air• 10 sendok takar susu bayi• ¼ sdm gula pasir• 1 pisang raja / pisang ambon, dihaluskan• ¼ sdt garam• 1 buah daging jeruk manis
Cara membuat :Semua bahan dicampur jadi satu kecuali susu bubuk, aduk sampai mengental lalu angkat, masukkan susu bubuk, aduk lagi. Segera hidangkan

38. Havermout Pepaya
Bahan :
• 3 sdm havermout• 300 ml air• 10 sendok takar susu bayi• 1 sdm gula pasir• 50 gr pepaya• ¼ sdt garam• 50 gr daging jeruk manis
Cara membuat :Semua bahan dicampur jadi satu kecuali susu bubuk, aduk sampai mengental lalu angkat, masukkan susu bubuk, aduk lagi. Segera hidangkan

39. Nasi Tim Saring Ayam Isi Keju (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr daging ayam 25 gr tempe 25 gr buncis 25 gr tomat 10 gr keju parut
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, daging ayam, dan tempe. REbus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan buncis dan tomat, masak hingga sayuran matang. 3. Masukkan keju parut, aduk rata, angkat. 4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

40. Nasi Tim Saring Hati Sapi (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr hati sapi 25 gr tempe 50 gr labu kuning 25 gr tomat sedikit garam 1 sdt minyak
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, hati sapi dan tempe. rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan labu kuning dan tomat, masak hingga sayuran menjadi matang. Beri garam dan minyak, aduk rata. 3. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 4. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

41. Nasi Tim Saring dengan Daging (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr daging giling 50 gr tahu 50 gr oyong 25 gr tomat sedikit garam 1 sdt mentega/margarin
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, daging, dan tahu. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan oyong dan tomat, masak hingga sayuran menjadi matang. 3. Masukkan garam dan margarin/mentega, aduk rata. Angkat. 4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

42. Nasi Tim Saring dg Teri (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr tempe 25 gr daun bayam 25 gr tomat 1 sdm teri bubuk 1 sdm minyak
Cara membuat: 1. Campur beras dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan bayam, tomat, dan teri bubuk. Masak hingga matang. 3. Masukkan minyak, aduk rata, angkat, dinginkan. Haluskan dengan blender atau saringan kawat.
Catatan: Cara membuat teri bubuk: cuci bersih teri medan dalam jumlah sekehendak, lalau sangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan, angkat. Tumbuk halus teri sangrai, simpan dalam toples.

43. Nasi Tim Saring dg Telur (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr tempe 25 gr tomat 25 gr daun kangkung, iris kasar 1 kuning telur sedikit garam 1 sdm santan kental
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan tomat dan kangkung, masak hingga sayuran menjadi matang. 3. Masukkan kuning telur dan santan, beri garam. Masak hingga mendidih, angkat. 4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

44. Tim Kentang Saring (1 Porsi)
Bahan: 100 gr kentang, kupas kulitnya, potong sedang 250 cc air 25 gr tempe 25 gr wortel 25 gr tomat 1 kuning telur 10 gr keju parut
Cara Membuat: 1. Campur kentang dengan air dan tempe. Rebus hingga kentang lunak. 2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang. 3. Masukkan kuning telur dan keju parut, aduk rata. Angkat. 4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 5. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi.

45. Nasi Tim Saring Hati Ayam (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr hati ayam 26 gr tempe 27 gr tomat 28 gr daun bayam, iris kasar 1 sdt margarin/ mentega
Cara membuat: 1. Campur beras yang sudah dibersihkan dengan air, hati ayam, dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan bayam dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat. 3. Masukkan margarin/ mentega, aduk rata. 4. Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi. *

46. Nasi Tim Saring Bumbu Kecap (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr hati ayam 25 gr tempe 25 gr tomat 50 gr labu siam 1 sdm kecap manis 1 sdt margarin/mentega
Cara Membuat: 1. Rebus beras dengan air dan hati ayam serta tempe sampai menjadi bubur. 2. Masukkan labu siam dan tomat, masak terus sambil diaduk hingga sayuran matang. 3. Masukkan kecap dan margarin/mentega, aduk rata. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 4. Siapkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi. *

47. Nasi Tim Saring Ikan Kakap (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr daging ikan kakap 30 gr tahu 25 gr tomat 25 gr daun kangkung, iris kasar
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, ikan dan tahu. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur 2. Masukkan tomat dan kangkung, beri garam dan minyak. Masak hingga sayuran matang, angkat. 3. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. TUang dalam wadah, siap diberikan pada bayi. *

48. Nasi Tim Saring Ikan Tenggiri (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr daging ikan tenggiri 25 gr tempe 50 gr labu siam 50 gr tomat 1 sdm kecap manis 1 sdt margarin/mentega
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, ikan dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan labu siam dan tomat, masak terus sambil diaduk hingga sayuran matang. 3. Masukkan kecap manis dan margarin/mentega, aduk rata. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. 4. Tempatkan dalam wadah, siap diberikan pada bayi. *

49. Nasi Tim Saring Ayam dg Wortel (1 Porsi)
Bahan: 20 gr beras, cuci bersih 625 cc air 25 gr daging ayam giling 25 gr wortel 25 gr tomat 25 gr tempe sedikit garam 1 sdt margarin/mentega
Cara Membuat: 1. Campur beras dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus diaduk hingga menjadi bubur. 2. Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang. 3. Masukkan garam dan margarin/mentega. Aduk rata. Angkat. 4. Haluskan dengan blender atau saringan kawat. Tuang dalam wadah. Siap diberikan pada bayi

Tips mengoptimalkan perkembangan motorik bayi 7-9 bulan

Usia 7-9 bulan
Di bulan ke-7 ini bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokongserta punggungnya. Ketrampilan kakinya juga ditunjukkan olehnya,misalnya saat ia diberdirikan di pangkuan kita si kecil pasti akanmeloncat-loncat gembira menggoyang-goyangkan kedua kakinya.
Merangkak merupakan aktivitas menonjol yg banyak mendapat sorotan dari orang tua.

Di usia ke-8 bulan bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai. Kepandaiannya merangkak membuat si kecil senang“berjalan” kesana kemari.
Selain itu otot punggung dan bahu si kecil sudah semakin terkontrol.Oleh karena itu ia kini bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari kedua orangtuanya. Selain duduk tanpa dibantu anak usia 8 bulan juga mulai dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Dengan latihan berdiri ini si kecil sebetulnya melatih perkembangan otot kakinya. Ia jadi senang menggoyang-goyangkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Kekuatan otonya ini akan membantunya merangkak dengan cepat.

Tahap selanjutnya, bayi akan berlatih berdiri dengan kedua tangannya bertumpu pada kursi, meja atau perabot rumah tangga lainnya yg dapat menahan berat badannya. Lihatlah ketika ia tengkurap atau merangkak,kedua tangannya akan berusaha memegang meja atau kursi kecil. Lalu sambil berpegangan, secara perlahan ia akan mengangkat tubuhnya untukberdiri. Dari berdiri ia pun kini dapat duduk sendiri tanpa bantuan.

Tahap selanjutnya adalah merambat. Jika ia sudah pandai berdiri sambil berpegangan, kedua tangan yg bertumpu akan bergeser ke samping, diikuti oleh kakinya. Tetapi di usia ke-8 bulan ini si kecil belum mampu untuk duduk kembali tanpa bantuan. Karena itu jangan membiarkan si kecil tanpa pengawasan.

Di usia 9 bulan kepandaian si kecil dalam belajar berjalan sudah semakin pintar. Jika anda memegang kedua tangannya ia akan berlatih menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya. Pada saat ini si kecil semakin giat melatih oto-otot kakinya sehingga dapat cepat berjalan. Seiring dengan latihan jalannya bayi juga semakin “aksi” memperlihatkan kepandaian merangkak yg sudah ditunjukkan di usianya yg ke-8.

Perkembangan Gerakan:
Bila digendong dan diberdirikan dipangkuan anda, bayi akan meloncat-loncat. Senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya. Sering-seringlah ia diberdirikan di pangkuan anda. Jangan takut tungkainya akan bengkok atau patah karena sebetulnya ia sedang melatih kekuatan kakinya untuk menahan berat badannya. Bayi sudah dapat berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada meja atau kursi, lalu menggeser kakinya satu persatu ke arah samping. Pegang kedua pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiriuntuk melatihnya berdiri.

Merangkak.
Latihlah merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yg luas (dan bersih) yg memungkinkan si kecil berjalan merangkak kesana kemari.Letakkan mainan, misalnya bola, dan mainkan bola tersebut agar si keciltertarik untuk mengambilnya. Si kecil akan berusaha mendapatkan bolatersebut dengan cara merangkak. Jika ia sudah mendapatkannya beri pujiandan katakan bahwa ia pintar. Tetapi tetap awasi, mungkin di sekitar ruangan ada benda-benda yg berbahaya, seperti stop kontak.

Bisa duduk sendiri tanpa bantuan dari orang tuanya.Dapat menarik tubuhnya ke dalam posisi berdiri. Selain duduk tanpa dibantu, anak usia 8 bulan dapat menarik tubuhnya ke dalam posisiberdiri.
Beri meja atau bangku yang rendah
Si kecil mulai belajar berjalan Sering-seringlah melatih si kecil jalan dengan cara memegang kedua tangannya lalu biarkan ia melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah dan bimbing ke suatu tempat. Beri ciuman pada pipi si kecil bila ia berhasil sampai di “tempat tujuan” agar lebih bersemangat lagi berlatih jalan.

Kamis, 22 Januari 2009

Kesehatan anak dan keluarga

Informasi dibawah ini dipublikasikan sebagai bagian dari prakarsa gerakan rakyat amerika dari AAFP (American Academy of Family Physicians).

Kebiasaan Makan Sehat.
Bagi anak-anak dan orang tua:
Mulailah hari anda dengan sarapan pagi yang sehat. Dengan sarapan pagi akan mengisi kembali tubuh anda dan memberikan tenaga untuk aktifitas harian anda.
Biarkan anak-anak terbantu dalam merencanakan makanan setiap minggu dan makan bersama sesering mungkin.

Makanlan dengan pelan-pelan. Perlu waktu 20 menit bagi otak untuk menyatakan bahwa anda sudah penuh.
Makanlah lebih banyak sayuran dan buah segar. Dengan sasaran atau target total konsumsi buah dan sayuran sebanyak 2 mangkuk buah dan 2.5 mangkuk sayuran setiap hari.
Makanlah lebih banyak biji-bijian murni (seperti, gandum, beras merah, gandum hitam, biskuit, tepung gandum). Cobalah untuk makan sedikitnya 3 ons setiap hari.

Minum cukup banyak cairan. Pilihlah air, rendah lemak atau susu tanpa lemak dan rendah kalori.
Sediakan makanan yang bervariasi.

Untuk orang tua:
Berikan semacam imbalan atau reward pada anak dengan hadiah bukan dengan makanan.
Sediakan makanan dalam porsi kecil. Jangan tuntut atau beri hadiah untuk makanan yang habis. Biarkan anak anda meminta tambah sendiri jika mereka masih merasa lapar.

Bacalah label makanan yang berisi kandungan zat gizi, ukuran dan informasi kalori dalam makanan. Informasi pada label makanan dapat membantu anda dalam memilih makanan-makanan yang terbaik untuk hidangan dalam keluarga anda dan guna perencanaan makanan ringan/snack.

Kurangi pemakaian minyak dan panggang, sate atau bakar makanan untuk mengurangi lemak. Jika dibandingkan dengan mentega atau minyak sayur, cobalah gunakan jenis yang lebih menyehatkan seperti minyak zaitun, canola atau minyak bunga matahari.
Makanan ringan yang disajikan sebaiknya mengandung zat-zat gizi dan juga energi, yang penting untuk kegiatan anak dan pertumbuhannya.

Tetap sediakan di dalam rumah anda berbagai variasi makanan ringan, seperti buah segar, sayur-sayuran, kraker dan makanan dari tanaman biji-bijian. Cobalah makanan berkalori rendah atau berlemak rendah, seperti keripik panggang, kurangi makanan sereal yang manis atau makanan dengan sedikit campuran minyak.

Menjadi Lebih Aktif

Bagi anak dan Anggota keluarga:
Banyak bergerak, Cobalah untuk berolahraga atau beraktifitas fisik antara 30-60 menit setiap hari.(baca juga artikel langkah memulai berolahrga)
Lakukanlah aktifitas fisik yang teratur sebagai bagian dari rutinitas harian anda yang menyenangkan. Misalnya mengajak serta anggota keluarga untuk jalan santai bersama sebelum atau sesudah makan.

Batasi waktu menonton TeleVisi, Komputer dan video game sampai jumlah total satu sampai 2 jam setiap harinya.
Seimbangkan antara kalori energi dengan kalori aktifitas. Jumlah energi yang anda dapat dari makanan dan minuman sebaiknya sama dengan kalori yang anda bakar dalam aktifitas sehari-hari. Jumlah kebutuhan energi kalori tiap orang berbeda-beda berdasarkan usia dan aktifitas seseorang.

Tingkatkan aktifitas rumah tangga. Sebagai contoh jalan santai, menyapu, berkebun, membersihkan debu dengan alat penyedot debu dan aktifitas rumah tangga lainnya. Aktifitas-aktifitas tersebut merupakan cara-cara yang baik untuk membakar kalori.
Sertakan aktifitas seperti hiking atau naik sepeda saat anda berlibur.
Buatlah waktu bermain dengan keluarga agar dapat menjadi lebih aktif dengan bermain bola basket atau berjalan-jalan di taman.

Bagi orang tua:
Banyak bergerak/beraktifitas. Jalan santai adalah suatu cara mudah untuk menjadi lebih aktif setiap hari.
Parkirlah kendaraan (mobil, motor) lebih jauh dari kantor anda atau dari mall saat anda belanja dan lanjutkan dengan jalan kaki.
Gunakan tangga manual sebagai ganti elevator.
Jika anda naik kendaraan umum, berhentilah sebelum tempat pemberhentian anda dan lanjutkan dengan berjalan kaki.

Gunakan mesin/alat olahraga atau angkat beban sambil anda nonton televisi.
Apabila anda bepergian dalam jarak dekat, lakukanlah dengan jalan kaki.
Jadilah contoh bagi anak-anak anda. Lakukan seseuatu dengan aktif setiap hari.

Kebiasaan-kebiasaan sehat untuk kehidupan anda:
Catatlah apa yang anda makan: berapa banyak, kapan dan mengapa. Sebagai contoh, apa yang anda makan pada saat anda stress/tertekan?

Buat catatan aktifitas fisik yang anda lakukan: berapa lama, seberapa sering dan seberapa giat/keras anda mengerjakannya.
Makan hanya dimeja dapur. Sementara anda makan, jangan lakukan kegiatan seperti menyetir, melihat televisi atau berbicara di telpon. Hal ini membantu anda untuk fokus pada berapa banyak yang anda makan, yang dapat mencegah terjadinya makan makanan secara berlebihan.
Keluarkan pakaian olahraga anda malam harinya sebagai peringatan untuk berolahraga atau beraktifitas seperti jalan santai atau berolahraga di pagi harinya.

Tentukan sasaran atau rencana tujuan yang ingin anda capai. Sebagai contoh, sasaran atau berapa banyak anda makan sayuran dan berapa banyak makanan yang mengandung sedikit kalori yang sebaiknya akan dan ingin anda konsumsi.
Jangan minum minuman keras diatas ukuran yang ditentukan-32 ons dari aturan soda diatas 400 kalori.
Makanlah hanya sampai anda tidak merasa lapar dan kemudian sudahi makan. Jangan makan sekenyang-kenyangnya.

Makanlah hanya karena anda lapar, bukan karena anda bosan, lelah atau stress. Gunakan cara-cara lain sebagai ganti makan saat anda tidak lapar misalnya jalan santai, bermain game, membaca buku atau menelpon teman atau ngobrol-ngobrol langsung dengan teman.

Rabu, 21 Januari 2009

Aneka Resep Obat Tradisional Asli Indonesia

http://dranak.blogspot.com/2006/08/bukti-ilmiah-terbaru-tentang-manfaat.html
* Penurun panas, batuk, dan pilek
Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun.
Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas.
Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.

* Perut kembung
Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.

* Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

* Muntah-muntah
Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.

* Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.

* Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

* Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.

* Batuk berlendir
Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.

* Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

* Mata bintitan
Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

* Mata merah
Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.

* Sariawan
Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.

* Tak nafsu makan
Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari

* Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.

* Benjol karena benturan
Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

* Keringat buntet
Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.

* Congekan
Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.

* Panu
Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

* Koreng atau borok kepala
Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.

* Sakit gigi
Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.

* Digigit nyamuk
Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.

* Asma
Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

* Luka-luka berdarah
Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

* Keracunan
Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

* Biduran atau kaligata
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

Bahaya Baby Walker !

Penggunaan baby walkers merupakan topik kontroversial hingga saat ini. Tapi jelas, bahwa the American Academy of Pediatrics mengatakan dalam laporan resmi mereka 'Baby Walkers itu BERBAHAYA!' mereka menyarankan agar anda 'buang jauh-jauh saja baby walker anda' berdasar fakta bahwa:
* Baby walkers sudah bikin 14,000 anak-anak masuk rumah sakit tiap tahun, dan

* 34 anak-anak sudah menemui ajalnya semenjak tahun 1973 hanya karena baby walkers.

Bahkan AAP lebih jauh lagi mengimbau 'sebuah pelarangan pembikinan dan penjualan baby walkers dengan roda 'Walaupun begitu baby walkers bergerak masih tetep populer.Anak yang agak besar sepertinya memang menikmatinya, karena meeka memang gampang bosan dengan walkers yang tidak beroda, walaupun yang versi lebih baru yang dilengkapi dengan kincringan dan priwitan segala.Apakah baby walker membantu bayi agar lebih cepat berjalan ?Tidak.

Sudah dipercaya secara umum bahwa walkers bayi tidak menolong bayi anda untuk berjalan lebih cepat daripada bayi yang enggak memakai walker. Faktanya,sebuah studi pernah dilakukan, berjudul Efek dari baby walkers terhadap perkembangan motorik dan mental bayi manusia, menyimpulkan bahwa 'bayi yang duduk dan mengalami pengalaman menggunakan walkers, merangkak,akan berjalan lebih lambat nantinya daripada yang tidak memakai walkers, dan mereka mempunyai nilai lebih rendah di skor Bayley untuk perkembangan motorik dan mental.'

Studi yang lain, Walkers bayi: alat perkembangan atau bahaya laten, menemukan bahwa 'penggunaan walker bayi tidak berpengaruh terhadap kepiawaian bayi berjalan.'Jadi senyampang kita bingung apakah aman atau tidak aman menggunakan walker bayi bergerak akan menunda anak anda belajar berjalan,lebih baik alami saja, di tetah.....

MANIFESTASI KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN ALERGI PADA ANAK

· Sering batuk, batuk lama (>2 minggu), pilek, (TERUTAMA MALAM DAN PAGI HARI siang hari hilang) sinusitis, bersin, mimisan. tonsilitis (amandel), sesak, suara serak.
· Pembesaran kelenjar di leher dan kepala belakang bawah. · Sering lebam kebiruan pada kaki/tangan seperti bekas terbentur.
· Kulit timbul bisul, kemerahan, bercak putih dan bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Sering menggosok mata, hidung atau telinga. Kotoran telinga berlebihan.
· Nyeri otot & tulang berulang malam hari. Sering kencing, Bed wetting (Ngompol) · Sering muntah , nyeri perut, SULIT MAKAN disertai berat badan kurang (biasanya setelah umur 4-6 bulan).

· Sering sariawan, lidah sering putih/kotor nyeri gusi/gigi, mulut berbau, air liur berlebihan, bibir kering. · Sering Buang air besar (> 2 kali/hari), sulit buang air besar (obstipasi), kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, sering buang angin, berak di celana.
· Tidur larut malam/sering terbangun.
· Kepala,telapak kaki/tangan sering teraba hangat.Sering berkeringat (berlebihan) · Mata gatal, timbul bintil di kelopak mata, mata sering berkedip, memakai kaca mata sejak usia sangat muda (usia 6-12 tahun).

· Gangguan hormonal : tumbuh rambut berlebihadi kaki/tangan, keputihan. · Sering sakit kepala, migrain. Manifestasi klinis yang sering dikaitkan dengan penderita alergi pada bayi.
· GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,“cegukan”, sering buang angin, sering “ngeden /mulet”, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar (> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis, inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau “turun berok”) karena sering ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat.

· Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga berlebihan kadang sedikit berbau.

· Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru). · Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan dahak berlebihan ) · Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB). Bayi seperti ini menurut penelitian beresiko asthma sebelum usia prasekolah.

· Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko kepala “peyang”) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak ·
Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.
· Sering berkeringat (berlebihan) · Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan (umur <1tahun). method="post" action="http://www.feedblitz.com/feedblitz.exe?BurnUser">

Melatih Bayi dan Anak Berbicara

Penulis : http://www.idai.or.id/web/topik/detil.asp?IDTopics=74

I. Berbicaralah kepada bayi / anak sebanyak mungkin dan sesering mungkin, dengan penuh kasih sayang, walaupun ia belum bisa menjawab.
1. Bertanya pada bayi / anak. Contoh : Adik haus, ya ? Anto lapar, ya ?. Elta mau susu, lagi ? Ini gambar apa ? Ini boneka apa ? Ini warnanya apa ? Ini namanya siapa ?
2. Komentar terhadap perasaan bayi / anak . Contoh : Kasihan, adik rewel kepanasan, ya ?. Nah sekarang dikipasin ya ? Ooo, kasihan, adik rewel gatal digigit nyamuk, ya ? Jatuh ya ? Sakit , ya ? Sini di obatin !
3. Menyatakan perasaan ibu / ayah . Contoh : Aduh, mama kangen banget deh sama adik. Tadi mama di kantor ingat terus sama adik. Mmmh , mama sayang deh sama adik.
4. Komentar keadaan bayi / anak.. Contoh : Aduh pipi Ade tembem ! Wow, Rama matanya besar banget ! Wah, kepala Gardi botak ! Ai, ai, Elta buang air besar lagi !
5. Komentar perilaku bayi / anak Contoh : Wah, Rini sudah bisa duduk! Eeee, Tono sudah bisa berdiri ? Ai, ai, Ari sudah bisa duduk ! Wah, adik sudah bisa jalan !
6. Bercerita tentang benda-benda di sekitar bayi / anak : Contoh : Lihat nih. Ini namanya bantal. Warnanya merah muda, ada gambar Winnie the Pooh. Adik tahu nggak Winni the Pooh ? belum tahu ? Winni The Pooh itu beruang yang lucu dan cerdik. Nanti kalau sudah gede pasti tahu deh. Yang ini namanya boneka Teletubies. Warnanya merah. Yang ini warnanya hijau, yang itu ungu. Nih, coba di peluk.
7. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan pada bayi / anak Contoh : Adik dimandiin dulu, ya ? Pakai air hangat, pakai sabun, biar bersih, biar kumannya hilang, biar kulitnya bagus sepeti bintang film. Sekarang dihandukin biar kering, tidak kedinginan. Sudaaaaah selesai. Sekarang pakai pampers, pakai baju, dibedakin dulu, biar kulitnya halus, wangi.. Nah, selesai. Enak, kan ? Asyik, kan ? Habis ini minum ASI terus tidur, ya ? Mama mau masak, ya ?
8. Bercerita tentang kegiatan yang sedang dilakukan ibu : Contoh : Mama sekarang mau bikin susu buat adik sebentar , ya ? Nih, susunyal 3 takar , ditambah air 90 cc, terus dikocok-kocok. Kepanasan nggak ? Enggak kok. Nah, siap deh.

II. Dengarkan suara bayi / anak, berikan jawaban atau pujian
Ketika bayi / anak bersuara atau berbicara (walaupun tidak jelas), segera kita menoleh dan memandang ke arah bayi dan mendengarkan suara bayi / anak seolah-olah kita mengerti maksudnya.
Pandang matanya, tirukan suaranya, berikan jawaban atau pujian, seolah-olah bayi mengerti jawaban kita. Contoh : Ta-ta-ta-ta ? Ma-ma-ma-ma ? Kenapa, sayang ? Minta susu ? Mau poop ?

III. Bermain sambil berbicara Ciluk - ba. Ibu mengucapkan ciluuuuuukk (muka ditutup bantal) beberapa detik kemudian bantal ditarik kesamping sambil ibu mengucapkan : baaaaaa !!. Kapal terbang. Nih ada kapal terbang sedang terbang. Ngngngngngng. Ada musuh, kapal terbangnya menembak musuh ... dor .. dor .. dor. Kapal terbangnya turun ke muka bayi terus keperutnya. Boneka, dimainkan seolah-olah ia berbicara kepada bayi / anak Menyebutkan nama mainan, nama makanan, anggota badan (tangan, kaki, jari-jari, mulut, mata, telinga, hidung dll.)

IV. Bernyanyi sambil bermain. Pok-ambai-ambai, belalang kupu-kupu, tepok biar ramai, pagi-pagi minum .... cucu. Cecak-cecak didinding, diam-diam merayap, datang seekor lalat, .....hap ! lalu ditangkap. Dua mata saya, hidung saya satu, (sambil menunjuk ke mata, hidung dst.) Putarkan kaset lagu anak-anak, ikut bernyanyi, sambil tepuk tangan, goyang kepala dll.

V. Membacakan cerita sambil menunjukkan gambar-gambar Bacakan cerita singkat dari buku cerita anak yang bergambar. Tunjukkan gambar tokoh-tokoh yang ada dalam cerita (binatang, benda-benda, manusia). Tanyakan kembali apa nama benda tersebut, apa gunanya, siapa nama tokohTunjukkan gambar-gambar di dalam majalah.

VI. Menonton TV bersama anak sambil menyebutkan nama-nama benda, tokoh atau kejadian yang terlihat di TV Itu mobil, yang itu kapal, itu sepeda. Itu kucing, di sebelahnya ada tikus dan anjing. Kucing melompat, tikus lari, anjing duduk.

VII. Banyak berbicara sepanjang jalan ketika bepergian (ke pertokoan, rumah keluarga dll) t tunjuklah benda-benda atau kejadian sambil menyebutkan dengan kata-kata berulang-ulang. Itu layang-layang sedang terbang, itu kakak sedang menyeberang jalan, itu burung sedang terbang, itu pohon ada bunganya, itu boneka pakai kacamata dll.

VIII. Bermain dengan anak lain yang lebih jelas dan lancar berbicaranya Ajak bermain dengan anak lain (kakak, tetangga, sepupu) yang sudah lebih jelas berbicaranya, bermain bersama menggunakan boneka, kubus, balok, puzzle, Lego, gambar-gambar, buku bergambar dll. PERHATIAN · Jangan memaksa anak berbicara. · Kalau bayi / anak bersuara (walaupun tidak jelas) berikan jawaban, seolah-olah kita mengerti ucapannya · Pujilah segera kalau dia berbicara benar. · Jangan menyalahkan anak kalau ia salah mengucapkannya · Kalau anak sudah bosan sebaiknya beralih ke kegiatan lain

AKHIRNYA ANAKKU CERIA LAGI

12 Januari 2009

Seperti biasanya saya selalu mengganti pampers anakku tersayang Sammy sekitar pukul 12 malam. Namun aku kaget campur cemas saat kuraba keningnya, ya Tuhan anakku panas tinggi. Kuukur dengan thermometer suhunya 38,5 derajat. Aku berusaha tenang dan berdoa dalam hati semoga anakku hanya demam biasa. Kubangunkan suamiku dan memberitahu kondisi buah hati kami. Suamiku juga kaget karena sore anakku Sammy masih bermain dan bercanda dengan saya. Untung saya selalu siapkan obat penurun panas, langsung kuberikan pada anakku dan berharap demamnya turun.

Aku bertambah cemas karena anakku menolak minum ASI, padahal biasanya walau lagi ngantuk paling kuat minum ASI. Namun aku berusaha untuk memberikan ASI walau hanya sedikit – sedikit karena takut anakku dehidrasi. Berbagai pertanyaan berkecamuk di hatiku, apa yang menyebabkan anakku tiba – tiba demam? Kuingat – ingat lagi, apa karena tadi sore saat anakku belajar merangkak tiba – tiba dia menangis tidak seperti biasanya. Aku khawatir jangan – jangan kaki anakku keseleo. Sorenya saya langsung balurkan minyak urut ke kedua tungkainya. Saya dan suami tak putus – putusnya berdoa somoga anak kami lekas sembuh.

Anakku tersayang, andai saja sakitmu bisa dipindahkan ke Mama biar Mama saja yang merasakannya sayang…
Hingga pagi, anakku masih demam. Pukul 07.30 kami ke carolus, berharap bisa segera sampai di rumah sakit ternyata jalan tol macet baru 2 jam kami sampai di carolus. Dokter SPA memeriksa anak kami dan mengatakan secara umum kondisi anak kami baik, tidak ada factor infeksi.
Sudah 2 hari anakku masih demam, makannya susah dan minum harus saya telateni. Dalam hati aku bersyukur, suami tercinta selalu mendampingi dan membantu merawat anak kami. Juga dengan doa dan perhatian dari Oppung - oppungnya yang jauh di Sumut membantu meringankan beban pikiran. Hari ketiga anak kami masih demam, dan advis dokter SPA bila hari ketiga masih demam harus periksa darah. Rasa hancur hatiku saat petugas lab mengambil darah dari lengan buah hati kami yang mungil, tak terasa air mataku menetes. Sedih sekali rasanya bila anak tercinta sakit. Oh TUHAN...tolonglah anak kami sembuhkanlah dia, kami yakin dan percaya padaMU ya TUHAN, ENGKAU akan selalu memberkati anak kami. Hasil lab menunjukkan kalau anak kami tidak DBD, hmm... lega rasanya. Tapi dokter minta agar anak kami periksa darah lagi besok.
Puji Tuhan, doa dan permohonan kami didengarkan TUHAN yang sungguh baik amat baik. Anak kami tidak demam lagi dan kondisinya sudah mulai membaik dan ceria. Sepertinya Sammy kami tercinta ingin mengatakan "Mama, aku sudah sembuh jangan dibawa ke rumah sakit lagi untuk periksa darah". Oh.. leganya hatiku melihat buah hati kami sudah ceria lagi, minum ASI sudah kuat dan mau makan lagi. Makasih ya anak kami Sammy, kamu kuat melawan sakit. (Saat sakit anak kami tidak begitu rewel, hanya saja wajahnya lesu membuat hati Mama Papanya sedih).
Sekarang Sammy kami tercinta sudah ceria lagi, tambah lincah dan tambah pinter. Ohh iya, ternyata gigi taringnya yang bawah sebelah kiri mau numbuh. Hmm...sabar ya anakku, kata orangtua kalau anak mau tumbuh gigi biasanya demam atau diare.
Bahagia rasanya Mama dan Papa melihatmu ceria lagi anakku tercinta. TUHAN YESUS memberkati dan melindungi anak kami Sammy selalu.
Mmmmmuuuuuacchhhh.....We love U Son.

Senin, 19 Januari 2009

Mempelajari Tangisan Bayi

Setiap kali seorang bayi menangis, pasti si ibu akan menyorongkan payudaranya atau membopongnya. Tapi, ketika dua hal itu sudah dilakukan, dan si mungil masih saja menangis, barulah si ibu bingung. Nah, coba saja si ibu tahu arti tangisan itu, kan tak perlu bingung ? Tapi, bagaimana tahu arti tangisan bayi?

Tangisan merupakan alat komunikasi pertama yang dikuasai bayi. Lewat tangisan, bayi mengutarakan keinginan dan kebutuhannya secara efektif. Tak heran, bayi menghabiskan banyak waktu untuk aktivitas ini. Dalam buku Your Child's Body Language, Dr. Richard Woolfson menjelaskan bahwa tangisan bayi mempunyai arti berbeda-beda. Setiap jenis tangisan mengkomunikasikan pesan tersendiri untuk ayah ibunya. Di bawah ini beberapa contoh tangisan bayi dan cara mengatasinya.

Tangisan Aku Ingin Menyusu:
Bayi Anda akan mulai menangis jika lapar. Tangisannya biasanya berulang-ulang. Pertama, ia menangis lalu berhenti sejenak untuk mengambil napas, menangis lagi, berhenti sejenak untuk mengambil nafas, demikians seterusnya. Mengatasinya, susui dia hingga kenyang. Atau, jangan-jangan sudah waktunya makan?

Tangisan Popokku Kotor:
Bayi lebih suka popoknya bersih dan kering. Jika popoknya basah ia akan menangis karena merasa tidak dari rasa tidak nyaman. Tangisan pengumumam popokku kotor biasanya perlahan, kemudian makin keras dan makin keras. Anda juga bisa memperhatikan bahwa ia bergeliut-geliut di tempat tidurnya. Mengatasinya, segera periksa popoknya. Ia barangkali memerlukan popok yang baru.

Tangisan Badanku Sakiiit:
Semua bayi menangis jika ia merasa sakit. Tangisan jenis ini adalah tangisan bernada tinggi, hampir seperti jeritan, kemudian ia terengah-engah pada saat menarik nafas, lalu menjerit lagi. Jalan keluar, cobalah temukan apa yang membuatnya kesakitan. Pegang perutnya, jangan-jangan kejang. Goyang-goyang tangan, kaki atau leher dan kepalanya. Jika ia menjerit lebih keras ketika menggoyang bagian tertentu, mungkin ada yang sakit karena terjatuh tanpa sepengetahuan Anda. Kompreslah bagian yang sakit dengan air hangat.

Tangisan Aku Bosan:
Bayi selalu memerlukan stimulasi dan akan timbul bosan jika ia tidak memperolehnya, atau bahkan bosan dengan satu aktivitas saja. Tangisan jenis ini dirancang untuk mendapat perhatian Anda. Makanya, tangisan ini lebih mirip teriakan ketimbang tangisan. Dan, ia akan tetap menagis seperti ini selama ia merasa bosan. Mengatasinya, ganti aktivitasnya. Misal, temani dia bermain, menyenandungkan nyanyian, membacakan cerita atau bisa juga ajak jalan-jalan.

Tangisan minta gendong:
Bayi Anda akan menjadi cengeng jika lelah, walaupun ia mungkin tidak ingin tidur. Ia akan merengek dengan menjengkelkan. Kepalanya mungkin terangguk-angguk untuk beberapa detik, dan mungkin Anda melihat bahwa ia menggosok-gosokkan tangannya pada mata serta wajahnya. Mengatasinya, ayunlah ia perlahan-lahan sampai akhirnya ia jatuh tertidur.

Tangisan kesepian:
Bayi Anda senang bergaul. Ia ingin Anda selalu berada di sisinya. Jika merasa kesepian, tangisannya akan terdengar menyedihkan. Seakan ia tengah sedih atau marah. Mengatasinya, luangkan waktu bersamanya paling tidak sampai ia tenang. Jika Anda perlu menyelesaikan sesuatu, gendonglah ia sampai tenang, kemudian lanjutkan pekerjaan anda bersamanya di sisi Anda. Nah, itulah beberapa ciri tangisan bayi Anda. Dan, kini sudah tahu rahasianya, kan? Jadi, jangan langsung nyorongkan payudara lagi, ya? (ia/cbn/CN02) (sumber: CyberNews Suara Merdeka)

MENGATASI PANAS DAN REWEL KALA HENDAK TUMBUH GIGI

Seputar pertumbuhan gigi anak dari milis nakita, dengan tajuk: “Mengatasi panas dan rewel kala hendak tumbuh gigi”
Kadang bayi rewel, tubuhnya hangat, dan tak nafsu makan gara-gara hendak tumbuh gigi. Walaupun akan hilang dengan sendirinya, tapi ada baiknya orang tua mencoba mengatasinya. “Kok, kayaknya akhir-akhir ini si Riska agak rewel, makannya susah dan badannya agak hangat. Jangan-jangan dia mau tumbuh gigi.” Demikianlah biasanya praduga sebagian ibu-ibu. Namun benarkah semua gejala tadi pertanda hendak tumbuh gigi?


Menurut drg. Taty Z. Cornain, SpKGA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, adakalanya memang kala hendak tumbuh gigi, bayi jadi rewel, tubuhnya sumeng/hangat, nafsu makannya berkurang. Namun adakalanya pula tak ada gejala berarti. Dalam arti, aman-aman saja. “Reaksi tersebut tergantung pada daya tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, yang pada tiap bayi berbeda-beda. Jadi, sifatnya individual sekali.”

HILANG BEGITU GIGI MUNCUL Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat, mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di sini tak disertai gejala flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya. Yang justru harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,5­40 derajat Celcius, perlu dicurigai ada penyakit lain. Sumeng gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa berlangsung kira-kira 1-3 hari. “Tapi tak usah khawatir. Didiamkan saja pun, sumeng-nya akan hilang sendiri,” bilang Taty. Hanya saja, tambahnya, umumnya orang tua langsung panik jika tubuh bayinya hangat. “Takut panasnya makin tinggi dan si bayi lantas kejang atau stuip. Sehingga mereka biasanya langsung melakukan tindakan preventif, yaitu diberikan obat penurun panas.”

Selain gejala hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa mengeluhkan rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga paling lama seminggu. Begitu pun dengan perasaan tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau mengunyah, serta nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan sedikit saja, entah 1 atau 2 milimeter, biasanya dampak yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak enak di mulut, pun hilang.

Saat itu, papar Taty, benih gigi akan keluar dari tempatnya di dalam tulang rahang dan sampai akhirnya muncul gigi di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak pucat dan agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa sakit. “Seolah gusi tersebut terkena luka atau sayatan, maka akan terasa sakit.” Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini tak bisa diukur berapa lama. Juga, sampai di mana posisi giginya sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan foto rontgen.

TAK MESTI PADA USIA 6 BULAN Umumnya bayi mulai tumbuh gigi di usia 6-12 bulan, dan sempurnanya sampai usia 24 bulan. Meski ada juga bayi yang tumbuh giginya sebelum usia 6 bulan. “Ini merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi,” jelas Taty. Biasanya, yang berupa kelainan ini, begitu lahir si bayi sudah ada giginya, dikenal dengan istilah gigi natal. “Gigi natal ini tumbuh tak tentu, kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang tumbuh di bagian belakang. Banyaknya pun hanya satu buah.” Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah kelahiran dikenal dengan gigi neonatal.

Seperti halnya gigi natal, pada kelainan gigi neonatal pun belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. “Apalagi ini hanya suatu kelainan bentuk pertumbuhan dan perkembangan gigi saja,” terang Taty. Jadi, Bu-Pak, tak setiap kali tumbuh gigi, bayi akan merasa sakit alias sifatnya sangat variatif. Mungkin ada gigi yang menembus jaringan yang lebih padat dan ada yang tidak. Biasanya kalau menembus jaringan yang padat, dia akan merasakan sakit. Jadi, tergantung kepadatan jaringan yang ditembusnya. Hanya kita tak bisa memastikan bagian mana yang lebih tebal dan yang tidak.

HARUS DIATASI Jadi, ulas Taty, jika tumbuh gigi pada bayi tak bermasalah, maka didiamkan saja juga tak apa-apa. Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak tahan sakit, serta badannya hangat/sumeng, sebaiknya orang tua mencoba mengatasinya dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama atau penolong.

Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke dokter anak, bukan ke dokter gigi. Soalnya, terang Taty, jika bayi tubuhnya hangat, orang tua lebih curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit lainnya seperti panas karena demam berdarah, tifus, dan lainnya.” Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun bisa mengetahui apakah si bayi sakit karena tumbuh gigi atau bukan. “Bila suhunya tak terlalu tinggi dan tak ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya, dokter akan melihat kondisi mulutnya. Jika ada sesuatu pada gusinya, seperti warna gusi yang lebih pucat dan agak menonjol dibanding sisi lainnya, maka diduga hangat tubuhnya berasal dari gigi yang mau tumbuh.” Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang mengandung analgesik dan antipiretik sebagai obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat-obatan tersebut berada dalam kandungan obat-obat penurun panas. “Barulah kalau ada suatu masalah pada giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada pembuluh darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi.” Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu saja tak bisa didiamkan terus.

Biar bagaimanapun tetap harus diberikan makanan. Karena masih bayi, tentunya makanan yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi yang cair. Kalaupun tumbuhnya sesudah 6 bulan dan ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang agak lunak, misal, dengan diblender. “Yang pasti, harus dihindari makanan yang agak keras.”

(source: http://www.babyzone.com)
Jangan terburu emosi jika bayi anda tiba-tiba rewel dan banyak mengeluh. Ditambah lagi produksi air liurnya menjadi lebih banyak. Jika hal tersebut terjadi pada bayi anda, cobalah periksa giginya, besar kemungkinan bayi anda sedang mengalami tumbuh gigi untuk pertama kalinya.

Gigi Pertama
Dimulai diusia empat hingga enam bulan, bayi anda akan mengalami saat tumbuh gigi untuk pertama kalinya. Gigi pertama yang tumbuh biasanya adalah dua gigi depan bagian bawah. Selanjutnya baru empat gigi depan bagian atas. sementara sisa gigi lainnya termasuk gigi taring dan gigi geraham akan menyusul tumbuh hingga usia mereka dua atau satu setengah tahun sampai kumplit 20 gigi.
Tanda-tanda Tumbuhnya Gigi Pertama

Saat gigi pertama tumbuh, bayi anda akan mengalami berbagai efek dan perasaan tidak nyaman, seperti:
Lebih sensitif dan rewel
Sulit tidur
Produksi air liur berlebih, suka ngiler
Suka menggigit dan mengunyah apapun


Tanda-tanda bayi anda sedang tumbuh gigi juga ditandai dengan membengkaknya gusi dimana gigi mereka akan tumbuh. Gejala ini biasannya mulai terjadi sejak tiga hingga empat hari sebelum gigi tumbuh sampai dua hingga tiga hari setelah gigi tumbuh.


Penanganan

Jika bayi anda terlihat tidak nyaman saat mengalami tumbuh gigi pertama, berikut beberapa tips yang bisa membantu mereka merasa lebih baik:
@Cobalah beberapa pengalihan sederhana seperti mengendong dan memeluk mereka, mengindung-indung mereka dalam gendongan, atau sekedar mengajak mereka berjalan-jalan disekitar rumah.
@Pijatlah gusi mereka dengan menggunakan jari yang bersih dengan interval setiap dua menit atau sesering yang dibutuhkan.
@Bungkuslah es batu dengan selembar kain bersih, lalu gosoklah perlahan di daerah gusi dimana gigi akan tumbuh. Hati-hati, jangan sampai es batu keluar dari bungkusan, karena bisa menyebabkan bayi anda tersedak.
@Ijinkan bayi anda memijat gusinya dengan teething ring, teething ring yang dalam keadaan dingin(bukan beku) sangat membantu membuatnya nyaman. Namun, hindari penggunaan teether saat gigi mereka sudah tumbuh, karena bisa menyebabkan gigi barunya menancap di teether. beri bayi anda makanan dingin seperti Applesauce atau puree buah dengan catatan sikecil memang sudah siap memakan makanan solid. Jangan beri mereka makanan keras selain bubur atau puree karena dapat menyebakan mereka tersedak.
@Jika bayi anda mengeluarkan air liur berlebih, hindari mereka mengalami dehidrasi dengan mengganti cairan yang hilang dengan jus atau air. Jika anda ingin tetap menjaga wajah dan pakaiannya dari iritasi akibat air liur, gunakan slobber untuk melindungi pakaiannya dari kebasahan air liur.


Jika metode-metode diatas tidak berhasil, konsultasilah dengan dokter anak anda untuk memakai alternatif penggunaan obat seperti Zilactin Baby medicated gel, Hyland's Teething Gel atau Tablets, Baby Orajel Teething Pain Medicine, atau Baby Anbesol.
Jika cara sebut masih belum juga berhasil, konsultasikan kembali dengan dokter anak anda, untuk menggunaan sistem analgesic, seperti penggunaan acetaminofen atau ibuprofen anak. Jangan menggunakan aspirin, karena bisa menyebabkan ternyadinya sindrom Reye, penyakit yang berpotensial mengancam hidup bayi anda.


Fase tumbuh gigi nampaknya marupakan salah satu fase sulit yang harus dialami orangtua dan bayi. Namun jika anda menghadapinya dengan positif, tidak terasa fase ini akan anda lewati dengan ringan sebelum anda menyadarinya. Dan kini tinggal anda yang puas memandangi keindahan senyum si Kecil.